Mohon tunggu...
Dhany Ibrahim
Dhany Ibrahim Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Diamondnya kakak

Freerunner parkour and Martial arts More Of My jumping life Based in Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pasar Tiban di Atas Awan, Suasana Zaman Dahulu

6 Juli 2020   23:16 Diperbarui: 6 Juli 2020   23:19 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Pasar Tiban pasar yang hanya ada dihari dan waktu tertentu, tidak setiap hari pasar ini ada. Berawal dari kata Tiban artinya jatuh atau ada dan jika diartikan dalam konsep ini adalah ada begitu saja, biasanya pasar Tiban ada hanya di hari minggu saja.

Lokasi pasar Tiban berada di atas bukit gunung gono, lebih tepatnya berada di Desa Banyu Biru, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dengan lokasi yang berada di atas bukit tentunya sudah terbayangkan suasa yang begitu asri, banyak rerumpunan pohon bambu dan rerumpunan pohon rindang yang semakin berasa sejuk dengan tiupan angin sepoi-sepoi.

Suasana zaman dahulu sangatlah terasa ketika kita berada dipasar ini. Dimana ketika kita begitu datang disambut dengan tulisan aksara Jawa dimana kita sendiri mungkin tidak tau artinya. 

Ditambah para pedagang di pasar ini menggunakan kebaya Jawa layaknya zaman dahulu dan dengan sapaan mereka yang begitu ramah dengan menggunakan bahasa Jawa halus atau krama alus.

Ditempat ini kalian tidak perlu heran karena hanya ditempat inilah mata uang rupiah yang biasanya kita pakai tidak berlaku sama sekali. Jika kita hendak membeli di pasar ini, kita dianjurkan  untuk menukarkan mata uang rupiah kita dengan mata uang khusus yang biasa disebut "Dhono". Mata uang Dhono adalah mata uang yang berbentuk kotak agak lonjong terbuat dari kayu, dimana satu mata uang Dhono setara dengan dua ribu rupiah yang dapat dibelanjakan makanan disekitar pasar ini.

Makanan yang ditawarkan di sini tentunya sangat beragam, tentunya makanan yang ditawarkan makanan jadul yaitu makanan tradisional seperti gatot, tiwul, clorot, geblek, sengkulun, kluban, buntil, sego jagung, berbagai macam olahan getuk dan lain-lain.

Selain makanan tradisional, tak lupa juga disini ada pelepas dahaga minuman tradisional seperti wedang jahe, wedang uwuh, wedang ketan ijo, dan dawet ayu.

Para pengunjung bisa menikmati makanan tersebut ditempat, karena para pengunjung disediakan tempat makan atau kursi jadul yang terbuat dari bambu yang menambah suasana jadul di pasar ini. Para pengunjung bisa menikmati makanan dengan cara lesehan juga.

Pasar ini juga menyajikan pemandangan dua gunung yang sangat indah dan terkenal yaitu gunung merapi dan merbabu. Tentunya dua pemandangan gunung ini merupakan bonus bagi para pengunjung, belum lagi jika pasar ini diselimuti kabut dengan suasana dingin serasa kita berada di atas awan.

Ditempat ini juga kita bisa merefresh atau merileksasi pikiran dan badan kita agar segar kembali dan tentunya melepas penat dari kesibukan kan kita. Dan kita bisa menghirup udara segar dengan suasana yang asri ditambah kita bisa merasakan kembali suasana zaman dahulu.

Terkadang diwaktu tertentu di pasar tiban ini ada hiburan untuk para pengunjung yang sedang menikmati makanan dan minuman khas tradisional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun