Mohon tunggu...
Dhaniar Mudita
Dhaniar Mudita Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Mengulas Pasar Milas, Surganya Bumi dan Pangan Lestari

12 Juli 2018   02:17 Diperbarui: 12 Juli 2018   11:10 1828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu Pasar Milas (dokumentasi pribadi)

Setelah diblender, segelas smoothies segara saya nikmati sembari tetap jongkok di depan meja kecil penjual. Asik sekali berinteraksi langsung sambil menikmati smoothies yang sangat segar. Sisanya saya tempatkan dalam botol yang sengaja saya bawa dari rumah. Saya juga mampir ke lapak penjual cake dan kue kering bebas gluten, dan membeli sebungkus biji bunga matahari yang telah dikupas dan flax seed. 

Niat hati ingin membuat cake dengan topping kedua biji tersebut. Setelah puas berbelanja dan mencicipi beberapa menu, saya pun beranjak ke dalam restoran untuk mengikuti kelas singkat pembuatan roti sourdough (roti adonan asam).

Roti sourdough sendiri adalah roti yang dibuat tanpa menggunakan ragi instan (Saccharomyces) sebagai agen pengembang. Roti ini dibuat dari ragi liar yang secara alami berasal dari tepung, umumnya dari jenis Candida milleri dan Lactobacillus. 

Caranya? Dengan membiarkan tepung terfermentasi oleh udara sekitar. Karena alami dan prosesnya lama, roti ini diklaim sebagai roti yang sehat dan mudah cerna. Selain tanpa ragi instan, pembuatan roti sourdough kali ini menggunakan bahan-bahan alami: biji beras merah, gula kelapa, minyak kelapa, dan seperlunya terigu yang diputihkan (bleaching). 

Saya belajar berproses dan sejenak melupakan hal-hal yang berbau instan. Di kelas ini muncul kesadaran kuat akan pentingnya membuat asupan makanan yang alami demi jiwa dan tubuh yang lestari!

Setelah selesai mengikuti kelas, saya menghampiri suami dan anak yang ternyata masih asyik njajan dan duduk di sebuah gubuk kecil dekat pintu masuk Pasar Milas. Mereka ternyata asik menikmati nasi hijau beras coklat dan es dawet sembari bercengkerama dengan seorang bapak dan anaknya yang berwajah blasteran.

"Itu tadi siapa Yah?" tanya saya dalam perjalanan pulang.

"Bapak itu tadi ternyata pendiri Milas", jawab suami. 

Berdasarkan obrolan suami dengan beliau, ternyata Milas bukan sekedar restoran atau pasar vegetarian. Milas merupakan komunitas yang memiliki misi mendukung petani organik lokal dan artisan makanan olahan. 

Milas bergerak di bidang restoran vegetarian, playgroup, handicraft gallery, community market, organic shop, dan enviromental education. Saya pun semakin tercengang dengan info tersebut. 

Sepertinya kecil, tapi ternyata komunitas ini bergerak secara kontinyu dan sangat mengedepankan konsep kehidupan yang berkelanjutan (sustainable living) serta tetap eksis di tengah gempuran makanan kekinian yang jauh dari kata alami dan sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun