Mohon tunggu...
Mohammad Ramadhani
Mohammad Ramadhani Mohon Tunggu... Administrasi - Manusia biasa

Manusia biasa yang terus berusaha memberikan manfaat bagi orang lain. Bagi yang ingin copy paste, tolong sertakan link asli nya...*malu ah plagiat*

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Let's Get the Key!

5 Agustus 2012   20:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:12 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sebuah acara company gathering di Bali beberapa tahun yang lalu, pembawa acara tiba2 bertanya kepada peserta : "siapa yang membawa kunci paling banyak akan mendapatkan doorprize!" sontak semua peserta merogoh saku celana atau tas mereka dan segera menghitung berapa kunci yang mereka bawa. Saya sebagai 'pencinta doorprize' ;) tidak mau ketinggalan. Segera kunci2 saya keluarkan dan kebetulan saya mempunyai 'kebiasaan' membawa sebundel kunci -mulai dari kunci rumah sendiri sampai kunci rumah tetangga.. eh ;) - yang saat itu berjumlah sekitar tujuh jenis kunci. Dengan rasa pede yang besar saya segera maju ke panggung dan yakin dapat hadiah. Ternyata setelah dilakukan penghitungan jumlah kunci saya masih kalah banyak dengan jumlah kunci seorang teman yang membawa lebih dari sepuluh jenis kunci. Alhasil doorprize pun 'melayang' dari genggaman.

Kisah kunci tersebut sebenarnya dapat kita analogikan dengan kehidupan keseharian kita. Setiap manusia pasti memiliki keinginan mendapatkan 'doorprize' dalam hidupnya. Doorprize tersebut dapat berupa pekerjaan yang bagus (termasuk salarynya ;) ), rumah bagus, mobil mewah dll. Doorprize biasanya berjumlah tidak banyak tetapi semua orang pengen dapet nah untuk mendapatkan doorprize seseorang harus memiliki jumlah 'kunci' yang banyak. Jumlah kunci yang banyak ini dapat kita ibaratkan sebagai potensi Unik untuk mengalahkan semua pesaing dan memenangkan doorprize. Kenapa unik? Karena pada dasarnya Tuhan memberikan 'modal' dasar yang sama kepada setiap manusia seperti jumlah jam yang tersedia setiap harinya adalah sama 24 jam mau dia seorang presiden or seorang pengamen. Atau contoh lain adalah kita semua diberikan panca indera yang sama ada tangan, kaki, mulut, otak dll. Mungkin akan lebih gampang kalo kita lihat contoh nyata yang lagi nge trend saat ini 'K-Pop' coba tanya seorang abg kenapa suka dengan Suju, Mblaq, dkk?? Pasti jawabannya 'uuggggh mereka unyu2!' :). Nah unyu2 juga merupakan keunikan tersendiri dari mereka (gak semua orang unyu2 loh) sehingga membuat para Abg rela jemput ke bandara, beli tiket yang mahal, histeris, and you mention it lah.

Dari pengalaman penulis, setidaknya ada 3 kunci yang at least kita koleksi untuk bisa menang 'doorprize' yaitu :

ILMU

nah jaman sekarang semua orang deh aware pentingnya ilmu maka no wonder dari umur 3 tahun anak2 sekarang deh pada sekolah. Untuk bisa mendapatkan 'doorprize' kita harus punya ilmu yang unik. Kalo dulu jaman 90an jumlah orang yang bisa ngonong capciscus pake bahasa Inggris masih sedikit jadi orang yang menguasai ilmu ini masih unik tetapi tidak saat ini. Jadi yang perlu kita kuasai adalah ilmu2 yang 'ga banyak orang bisa'. Contoh, ilmu bahasa mandarin sampai hari ini ga banyak orang yang bisa fasih berbicara bahasa ini (even orang keturunan pun belum tentu bisa) padahal negara Cina saat ini sudah mencapai peringkat 2 dunia dibawah 'uncle sam' dalam hal tingkat Pendapatan per kapita. Beberapa waktu yang lalu saya berbincang dengan seorang direktur dari sebuah perusahaan distributor farmasi terbesar di Indonesia, beliau cerita bahwa anaknya saat ini sedang mengambil master di beijing setelh tamat s1 dari Amerika. Loh kenapa beijing pak? Emang bagus kah disana? Kenapa gak lanjut di USA? Langsung spontan saya berondong dia layaknya 'machine gun'. Ternyata jawabannya sederhana beliau percaya bahwa dalam waktu 5-10 tahun ke depan orang akan berbicara bahasa mandarin layaknya orang berbicara bahasa inggris saat ini (baca: semakin banyak orang yang perlu). Cerita lain adalah ketika penulis berkunjung ke rumah seorang paman di semarang, saat itu sudah cukup malam tetapi sang paman masih berkutat didepan laptopnya membaca semacam jurnal. Ketika saya tanya 'sedang apa om?' jawabannya adalah 'sedang mengasah otak biar tidak tergilas oleh yang muda' luar biasa! Dalam usia yang tidak muda lagi beliau tetap bersemangat untuk mencari 'kunci' agar tidak kalah dalam perebutan doorprize. Point of learningnya adalah : ilmu akan selalu berkembang dan orang yang memiliki ilmu akan selalu tampil 'sexy' dimata orang lain so jangab pernah stop cari ilmu.

Kunci kedua adalah NETWORK.

Pada era kompetisi yang sangat ketat seperti saat ini, memiliki network adalah sesuatu yang essential. Kita tidak pernah mengetahui kapan door prize akan datang dan siapa yang akan menjadi perantaranya. Pertanyaannya adalah network seperti apa yang dapat mengantarkan doorprize Untuk kita. Ada sebuah pengalaman nyata dari penulis tentang network ini. Sekitar tahun 2009 saya mendapatkan kesempatan untuk bekerja di sebuah perusahaan furniture ternama dari Swedia, line manager saya saat itu adalah seorang expatriate dari Vietnam. Posisi beliau adalah chief officer atau bahasa gaulnya "bos gedenya kantor di Indonesia". Karena style kepemimpinannya yang "Full pressure" membuat dia tidak terlalu disukai oleh para senior staff disana. Tetapi saya sebagai anggota team yang baik :p selalu memberikan support ke dia bahkan saya mensupport dia dengan pekerjaan yang "out of my scope" sebenarnya. Tidak beberapa lama sang bos mendapatkan kesempatan untuk berkarir di perusahaan consumer goods terbesar di Indonesia tetapi dia berkantor di Singapura. Setelah dia pindah saya memutuskan untuk berganti pekerjaan juga dan kebetulan saya melamar di perusahaan consumer goods yang sama, dengan referensi beliau calon manager saya langsung tertarik dan akhirnya saya pun berkarir di perusahaan tersebut. Nah selain network kepada manusia sebagai seorang yang beriman kepada Allah, network kepada 'bos dari segala bos' pu harus dijaga. Cara paling mudah adalah lakukan ibadah unik yang orang lain jarang melakukan sebagai contoh adalah jika banyak orang saat ini sudah banyak yang melakukan sholat dhuha dua rakaat maka agar kita memiliki network yang unik lakukan sholat dhuha 4 atau 6 rakaat.

Kunci yang terakhir adalah HABIT atau kebiasaan yang unik

Malcolm Gladwell dalam bukunya 'The outliers' mengungkapkan hasil risetnya tentang bagaimana seseorang bisa mencapai puncak performanya yaitu dengan berlatih terus kemampuannya selama 10,000 jam. Jika seseorang dianugerahi ole Allah SWT suatu kemampuan alami alias bakat yang unik maka orang harus terus berlatih agar dia dapat mencapai puncak performa dan dapat meraih 'doorprize'. Konon Bill Gates pendiri Microsoft terus berlatih bahasa pemograman selama 10 ribu jam sebelum dia sukses membuat aplikasi Windows. Berapa lama sih 10 ribu jam??, jawabannya tergantung berapa jam orang tersebut berlatih setiap harinya. Jika setiap hari dialokasikan waktu 3 jam untuk berlatih maka dibutuhkan waktu kurang lebih 9 tahun untuk dapat sukses meraih 'doorprize'. Penulis pernah membaca kisah hidup Ronaldinho seorang pesepakbola asal Brazil yang lahir pada tahun 1980, ketika umur satu tahun dia diberi hadiah bola sepak oleh ayahnya dan semenjak itu Ronaldinho tidak pernah berhenti menyepak si kulit bundar sampai usia 8 tahun ketika dia mulai dikenal sebagai pemain muda berbakat di Brazil. Karirnya terus meningkat sampai pada tahun 2003 klub raksasa Barcelona menawarinya bergabung. Dari kedua kisah itu kita dapat ambil point of learningnya bahwa membuat habit atau melatih kemampuan yang unik akan mengantarkan seseorang mendekati doorprize.

Nah, momen bulan Ramadhan sebenarnya sangat tepat untuk membuat ketiga kunci tersebut. Kunci ilmu, kita bisa gunakan waktu sehabis sahur atau sebelum berbuka untuk membaca buku menambah wawasan. Kunci 'networking', di bulan penuh berkah ini biasanya banyak acara buka bersama baik di kantor, sekolah ataupun di pusat perbelanjaan :D kita bisa menjadikannya sarana menambah networking. Kunci 'Habit', puasa sangat erat hubungannya dengan disiplin terutama disiplin waktu, nah untuk membentuk habit dibutuhkan suatu kedisplinan waktu. Momen puasa akan sangat membantu kita.

Selamat berpuasa kompasioner semoga kita diberikan kemudahan untuk menambah koleksi 'kunci' sehingga doorprize yang dinanti akan semakin dekat.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun