Menonton perhelatan thomas uber, secara pribadi saya puas. Namun,nntn brg memang jauh lbh menarik. Bukan cuma 1 komentatorny,tetapi semua bsa jd komentator. Ruame sekali. Sekali merah putih,tetap merah putih. Itulah kira2 benang merah komentar-komentar cadasnya.
Dari beratus-ratus komentar yang saya dengar,satu hal yang menggelitik saya adalah keraguan akan loyalitas taufik hidayat. Ini berawal dari komentar Taufik Hidayat jelang piala thomas yg menanyakan pemanggilan dirinya,diikuti dengan simulasi thomas-uber di Solo. Kala itu,taufik hidayat disoraki seluruh penonton karena keflamboyanannya dengan tidak bersungguh-sungguh. Bahkan, pemanasan saja tidak ia lakukan.
Banyak yang meragukan Taufik Hidayat sebagai pemain beregu. Mereka berpendapat, Taufik akan lebih bersemangat di turnamen individu. Memang, sepertiny begitu. Akan tetapi, ini berbeda. Final thomas melawan skuad China akan memberi sentuhan tersendiri. Saya yakin, Taufik akan melakukan aksi heroiknya terlebih karena Lin Dan adalah seteru abadinya. We trust You, Taufik Hidayat. Kemenangan mu akn mempermudah kita menjadi juara.
