Mohon tunggu...
Dhaifullah GymnasstiarFarras
Dhaifullah GymnasstiarFarras Mohon Tunggu... Politisi - MAHASISWA

Meminati filsafat, sejarah, politik dan senyumanmu yang indah IG @daveiullahgf

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Haruskah Optimis? Ataukah Pesimis?

23 November 2022   15:58 Diperbarui: 2 Januari 2023   22:11 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mending optimis apa pesimis?

Ada sebuah garis batas yang bisa kita pandang dari perspektif yang lebih positif diantara keduanya

dua duanya sebenernya hal yang kontras secara umum sih, tapi apakah benar optimis dan pesimis hal yang berlawanan dan tidak bisa disatukan? seperti Positif dan negatif, hitam dan putih, aku dan kamu. slebewww

ini menarik karena dalam kenyataan nya orang mengkotak kotakkan kata optimis dan pesimis. Sehingga terminologi ini seakan jelas ketimpangannya dimana, dan resonansi nya seakan jelas mana yang psoitif dan mana yang negatif.

Disebuah literatur optimis berasal dari bahasa latin optimal (terbaik). Dengan kata lain optimis adalah pandangan yang selalu mengharapkan baik terhadap sesuatu, fenomena ataupun ketetapan. Dengan begitu optimis merupakn suatu energi yang positif, dengan segala supremasinya yang orang umum gaungkan untuk meningkatkan hormon dopamine. Optimis dijadikan sebuah simbol dalam semangat untuk mengejar sesuatu, sering juga di afiliasikan dengan kesuksesan. Karena menurut pandangan umum orang sukses penuh dengan ke optimisan dan motivasi. Lalu apakah optimis sesuatu hal yang mesti positif? Apakah optimis suatu hal yang mutlak untuk dijadikan pandangan tentang emosi” positif? Apakah ada kejatuhan secara emosional karena ke optimisan?
kadang kita terlalu terpaku kepada sesuatu yng di anggap baik, sehingga melupakan konsekuensi, dan hal negatif dari terminolgo optimis ini. perlu diketahui dan di pahami bahwa optimis bukan sesuatu yang mutlak positif, kita harus menyadari tentang realita yang ada, berpikir rasional adalah kuncinya, dengan berpikir rasional kita bisa membedah sisi negatif optimis.

Sebaliknya lawan optimis yaitu pesimis adalah terminolgi yang konotasi nya adalah ke sesuatu hal yang negatif, kita di arahkan dengan perspektif bahwa yang pesimis adalah orang yang akan gagal. Pesimis sering di kaitkan dengan pandangan yang tidak penuh dengan pengharapan, dan pesimis juga di artikan dengan berpandangan tidak baik terhadap sesuatu. lalu apakau pesimis adalah murni megatif? apakah orang yang pesimis tidak memiliki tujuan dan pengharapan?, ketika kita bisa mebedah benefit dari pesimis, kita juga akan menyadari kepentingan dari sifat pesimis. lalu seperti apa perbedaan yang kontras antara pesimis dan optimis.


Analogi nya sederhana perbedaan antara pesimis dan optimis yaitu ketika sebuah gelas yang diisi air hingga setengahnya : seseorang yang optimis akan memandang gelas itu setengah penuh, sementara seseorang yang pesimis memandang gelas itu setengah kosong.

Namun, saya memiliki pandangan yang berbeda. Saya mencoba memandang optimis dengan pesimis dan pesimis dengan optimis, hal ini bisa mem-breakdown esensi” yang keduanya juga suatu hal yang netral dalam kehidpan, sesuatu yang tergantung kepada kita menggunakannya. Kita mencoba memebedah sisi” kiri dalam terminologi optimis, Salah satu yang nampak dan secara tidak sadar dengan optimis kita menaruh pengharapan tentang sesuatu yang sebenarnya probability untuk tidak tercapai sangat mungkin. Namun kita terlalu terfokus pada mosi positif (Pengharapan yang tinggi)  sehingga akhirnya larut pada rasa kecewa, sehingga optimis dalam sudut pandang ini bisa berpengaruh negatif kepada kita. 

Optimis juga membuat harapan kita kepada sesuatu akan meninggi, sehingga ekspektasi kita bisa mencapai titik dimana kita seakan” melupakan kemungkinan” untuk tidak tercapai, ketika ekpektasi tinggi dan konsep realita tidak sesuai dengan apa yang kita pikirkan maka satu” nya jalan yang bisa di siapkan adalah sebuah kekecewaan, jatuh dengan terbanting keras. Hal ini yang membuat sakit sebagian orang yang menggunakan optimis sebagai anasir” positif. 

Apakah pesimis dengan anasir” megatifnya memiliki hal baik? tentu saja iya, karena pesimis membuat kita berpikir sejenak dalam mengejar, menggapai, bahkan berharap kepada sesuatu, pesimis bukan berarti kita menyerah dan pasrah pesimis disini dapat kita manfaatkan untuk kemungkinan buruk yang mungkin bisa kita perpsiapkan ketika tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Pesimis membuat kita bisa siap dengan kegagalan, kejatuhan bahkan sesuatu yang tidak kita duga” seklipun. Namun apakah optimis dan pesimis bisa berjalan bergandengan?

seperti pepatah cina mengatakan bahwa orang optimis yang membuat kapal, dan orang pesimis yang membuat pelampung. Kita bisa mengambil nilai filosofis dari pepatah tersebut tidak selamanya kapal yang dibuat itu akan terus berlayar dengan asumsi tidak ada hantaman ombak sekalipun, maka pelrulah sebuah kerguan dalam hal itu yaitu dengan meyiapkan konsekuensi yang mungkin bisa terjaadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun