Mohon tunggu...
DH. ISMAIL Motivator
DH. ISMAIL Motivator Mohon Tunggu... -

DH.ismail, M.Si Penulis buku Rahasia sukses para juara dan etos bisnis tiada merugi. Saat ini aktif sebagai Pengusaha dan Pemimpin Redaksi majalah CSR Review, serta Wakil Pemimpin Umum Majalah JSR. Tokoh muda ini juga aktif memberikan konsultasi dibidang pengembangan diri dan kewirausahaan bagi UMKM di berbagai daerah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ijasah, Keahlian, dan Etos Kerja Mengurai Benang Kusut Pengangguran dan Kemiskinan

17 Maret 2011   05:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:43 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

SETIAP KESUKSESAN FONDASINYA ADALAH KARAKTER, ILMU PENGETAHUAN & KEAHLIAN SERTA NETWORKING

Sekali lagi tujuan pendidikan adalah pemandirian siswa dalam mengembangkan kemampuan intelektualnya dan kapasitas hidupnya. Ini pula alasannya, kenapa terdapat banyak orang yang meskipun sekolahnya berantakan, namun karena rajin belajar secara otodidak, dan tidak lupa pula mengasah kecerdasan keterampilan hidupnya serta menyempurnakan karakternya, orang tersebut sukses di tengah masyarakat.

Ilmu berasal dari bahasa arab yang terdiri dari huruf I (ain), L (lam) dan M (mim). Menurut orang bijak, barang siapa yang mempunyai ilmu tersebut maka ia akan memperoleh derajat yang tinggi (illiyyin), hatinya lembut (latifun) dan mendapatkan kekuasaaan atau kesuksesan (mulukun). Ilmu dan pendidikan dengan demikian merupakan pondasi setiap kesuksesan dalam bidang apa saja. Karena ilmu ( termasuk ilmu Tauhid)lah yang membentuk pola pikir setiap orang..

Sayangnya, sebagian besar orang masih beranggapan bahwa ilmu dan pendidikan hanyalah sesuatu yang terkait dengan sekolah. Sekolah memang adalah salah satu tempat yang baik untuk memulai pendidikan. Namun yang seringkali dilupakan orang adalah bahwa mereka terhenti belajar setelah lulus sekolah tertentu dan kemudian melupakan tujuan pendidikan itu sendiri. Padahal hakekat setiap pendidikan baik formal maupun informal adalah melatih kemandirian siswa untuk belajar mandiri dan mengembangkan keahliannya. Sekali lagi tujuan pendidikan adalah pemandirian siswa dalam mengembangkan kemampuan intelektualnya dan kapasitas hidupnya. Ini pula alasannya, kenapa terdapat banyak orang yang meskipun sekolahnya berantakan, namun karena rajin belajar secara otodidak, dan tidak lupa pula mengasah kecerdasan keterampilan hidupnya serta menyempurnakan karakternya, orang tersebut sukses di tengah masyarakat.

Jadi kata kunci keberhasilan orang tersebut, adalah komitmen dan "disiplin dirinya" untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuannya sepanjang hayat dikandung badannnya. Ilmu yang mendalam dalam bidang tertentu akan melahirkan rasa percaya diri. Ilmu yang mendalam yang disertai dengan etos tinggi dan pelatihan berkesinambungan akan melahirkan kecakapan hidup dan keterampilan sukses yang berguna untuk banyak orang. Kesuksesan adalah alat tukar nilai tambah. Untuk memperjelas maksud penulis di atas ada baiknya kita renungkan true story berikut ini.

Penulis punya seorang sahabat, sebuatlah namanya Imam (bukan nama sebenarnya) yang hanya lulus dari SMU. Namun ketika SMU dahulu, ia memimpin majalah dinding di sekolah kami. Nah, pemuda ini setelah lulus dari SMU merantau ke Jakarta. Di Jakarta, Imam bekerja apa saja untuk membiayai hidupnya mulai dari guru bahasa Inggris, travel, kurir hingga penjaga toko. Ia tak punya keluarga di Jakarta yang bisa membiayainya melanjutkan studi. Satu-satunya teman di Jakarta adalah seorang gadis teman SMP-nya dulu yang kini meneruskan kuliah di perguruan tinggi. Tampaknya, Gadis inilah yang membuatnya tegar menghadapi kesulitan hidup di Ibu kota.

Namun satu hal yang tidak pernah dilupakan Imam ketika bekerja di Jakarta, adalah kebiasaan membaca dan menulisnya terus dilatih, meskipun seringkali pekerjaannya tidak ada kaitannya dengan kegiatan tulis menulis. Tulisan-tulisannya ia kumpulkan dengan rapi dan didokumentasikan dengan baik.

Dus, kehidupan pemuda itu di Ibukota berjalan berwarna-warni antara duka dan suka. Namun semuanya dapat dilewatinya dengan dukungan cinta sang kekasih. Namun, suatu hari, badai cintanya terhempas.  yes, Justru pada hari-hari menjelang wisuda sarjana sang penjaga hatinya tersebut, sebuah konflik memporak porandakan cinta mereka yang bersemi tersebut.

Meski telah berpacaran lama, akhirnya mereka putus hubungan karena orang tua sang mahasiswi calon sarjana tersebut, tidak menerima keadaan calon menantunya yang hanya tamatan pendidikan setingkat SMU tersebut. Imam yang memiliki rasa percaya diri tinggi, tentu saja kecewa berat. Cita-citanya untuk membangun karir sukses di Jakarta bersama belahan jiwanya, pupus sudah dengan tamatnya hubungan mereka berdua.

Bila selama ini ia kuat menjalani berbagai kesulitan hidup di Jakarta, meskipun ada tawaran lebih menjanjikan di daerahnya, salah satunya adalah karena kehadiran sosok wanita impiannya tersebut yang senantiasa mendukung dan menyemangatinya. Ia tegar dan bergairah menghadapi badai ekonomi di Jakarta-karena sang kekasih pujaan hatinya tersebut. Namun, kini "obat penenang" kebanggaannya itu telah hilang dan itu membuat dirinya sangat terluka.

Singkat cerita, untuk melupakan kedukaannya tersebut, ia putuskan untuk pulang kampung. Ia ingin membangun karier baru di kampungnya sambil melupakan gadis pujaan hatinya. Tekadnya sudah bulat untuk hijrah total dan membangun hidup baru di daerahnya. Lalu pemuda ini pun mudik ke kampung halaman nya. Dengan menaiki sebuah bus antar kota, ia boyong seluruh kenangannya selama berpetualang satu repelita di Ibu Kota menuju Bojonegoro.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun