Mohon tunggu...
anugrah alqadri
anugrah alqadri Mohon Tunggu... Lainnya - manusia yang coba hidup dengan merdeka

mahasiswa hukum tata negara , yang lahir di kultur desa , mengamati dunia melalui tulisan , dan berharap mempunyai tulisan yang terus di kenang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Opiniku: Fanatisme terhadap Konsep Orang Lain

27 Mei 2020   20:10 Diperbarui: 27 Mei 2020   20:05 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fanatisme adalah suatu konsep  keadaan jiwa yang beranggapan bahwa sifat dan karakter seseorang yang selalu benar , sehingga mencacatkan pola berfikir yang sebagaimana mestinya ( netral) dalam suatu hal , tokoh yang dijadikan sebagai panutan pada umumnya memiliki kontribusi besar terhasap suatu hal pula. mereka beranggapan akan konsep  yang orang lain anut adalah suatu kebenaran mutlak , memang dalam menghadapi persoalan persoalan di dunia ini kita membutuhkan landasan pemikiran yang sudah teruji dan orang lain mungkin sudah mengalaminya , tapi itu semua hanya sebatas referensi karena tuhan menciptakan otak dan hati manusia untuk menetukan segala tindakan yang akan  dilakukan . 

Dalam menghadapi suatu kajian ilmiah harus menerima dan terbuka akan peikiran pemikiran lainnya karena ketika dalam suatu diskusi hanya menggunakan satu aliran pemikiran ,maka bagi saya itu sudah tidak bisa di katakan sebagai diskusi lagi . sebuah prinsip pemikiran di bentuk atas tempaan kehidupan yang di alami dan sifatnya indvidualisme, sebisa mungkin kita harus mengenal diri sendiri untuk meletakkan prinsip pemikiran kita sendiri , dengan meletakkan hal itu, maka fanatisme terhadap konsep pemikiran orang lain akan semakin berkurang . dewasa ini fanatisme mengakibatkan aksi penghujatan atau perundungan terhadap seseorang yang dianggap bersebrangan dengan kelompok mereka . 

Sekali lagi saya mengungkapkan bahwa semua semua pemikiran para tokoh sangat bagus dalam proses pembelajaran namun hal itu hanya sebatas referensi belaka , tetap guanakan akal dan hati dalam penentuan keputusan akhir , selain itu diskusi juga merupakan salah satu faktor eksternal yang bisa dilakukan utnuk menghindari fanatisme berat , sebab diskusi mendorong kita untuk terbuka terhadap suatu persoalan dan terbuka pula atas solusi solusi yang ditawarkan , namun pelaksanaan diskusi bukan hanya antar golongan itu sendiri tapi juga bagi golongan orang lain.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun