Mohon tunggu...
De Ynoashafa
De Ynoashafa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

hai, selamat membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tahukah Bahwa Negara-Negara di Dunia Menjadikan Film sebagai Media Propaganda?

14 Juni 2022   10:26 Diperbarui: 14 Juni 2022   10:42 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Propaganda merupakan usaha membentuk, mengendalikan dan mempengaruhi sikap dan persepsi masyarakat agar tercapainya suatu tujuan tertentu. 

Metode  Propaganda akan  menarik perhatian masyarakat dengan menghancurkan emosi yang dirancang untuk  menggagas target agar berpaling paling nilai dan situasi yang diberikan propaganda. Salah satu seni propaganda negara di dunia adalah melalui film. Bagaimana film mampu mempropaganda masyarakat?

Mari kita bedah, pertama Film mudah menyatu dengan median lain seperti penerbitan buku bahkan sumber kebudayaan berasal dari film. Maka karenanya film menjadi satu penciptaan kebudayaan yang menjangkau khalayak dengan  mampu menerima produk dari berbagai komunikasi massa itu sendiri. 

Zaman media massa pertama ditandai pada abad ke 20 ketika media massa bersifat searah menjadi alat penggerak mempengaruhi masyarakat. Kedua,  Film saat era Perang Dunia II dijadikan alat penyerangan secara psikologis yang mempersuasi massa selain radio dan surat kabar. 

Ideologi yang dikandung dalam film bersifat berkepanjangan hingga seseorang yang telah terkena efek propaganda dapat tergerak secara psikologis memberikan mereka motivasi dorongan ide hingga bersedia memberikan hidup mereka untuk sebuah ide. 

Selain Amerika, Jerman merupakan negara yang juga  menggunakan film sebagai alat propaganda yang persuasive  pada masa sebelum dan saat Perang Dunia II di tahun 1933 dengan persuasi ideologi sosial nasionalis.

PROPAGANDA AMERIKA DALAM FILM RAMBO II FIRST BLOOD

Contohnya adalah propaganda Amerika melalui film Rambo II First Blood yang Rilis tepat waktu dua minggu setelah perhatian media seputar peringatan sepuluh tahun jatuhnya Saigon telah mencapai puncaknya. Telah ditetapkan dengan baik bahwa sesuatu mirip dengan represi memori kolektif turun di Amerika setelah berakhirnya perang pada tahun 1975. Tapi itu bukan hanya memori perang yang tidak menyenangkan yang ditekan: itu juga keinginan untuk mengakomodasi kebutuhan yang dibenarkan dari para veteran Vietnam. Untuk keseluruhan dekade, para veteran perang itu seperti penderita kusta etnis minoritas. 

Rambo First blood  adalah sebuah film aksi/thriller 1982 yang disutradarai oleh Ted Kotcheff. Itu film dibintangi Sylvester Stallone sebagai John Rambo, seorang bermasalah dan disalah pahami Veteran Perang Vietnam, dengan Sheriff Will Teasle (Brian Dennehy) sebagai musuh bebuyutannya, dan Kolonel Samuel Trautman (Richard Crenna) sebagai mantannya komandan dan hanya sekutu. Album ini dirilis pada 22 Oktober 1982. Berdasarkan secara longgar pada novel 1972 David Morrell dengan nama yang sama, itu adalah yang pertama dari empat film dan seri Rambo yang sedang berlangsung. 

Berbeda dengan berikut ini sekuel yang merupakan film petualangan perang berlatar luar negeri, First Blood adalah sebuah film thriller psikologis pasca Perang Vietnam yang berlatar di Amerika Serikat. Pertama Darah khususnya tidak memiliki darah kental dan kekerasan yang nantinya akan menjadi merek dagang dari seri. 

Dua puluh atau tiga puluh menit terakhir adalah bagian yang sangat bagus, berjalan dengan baik, dan berakting dengan baik, tidak hanya oleh Stallone tetapi juga oleh Crenna dan Brian Dennehy, sebagai kepala polisi. Adegan terbaik datang saat Stallone dalam pelarian di hutan, menggunakan pisau berburu dengan kompas di pegangan, dan hidup dari tanah. Pada satu titik dia terjebak di tebing oleh helikopter polisi, dan kami benar-benar rasakan karakter ini yang telah diburu bukan karena kesalahannya memiliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun