Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Hubungan Sedarah, Penyebab Anak Menderita Down Syndrome

21 Maret 2015   06:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:20 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tahukah kalian, hari ini adalah Hari Down Syndrome Sedunia! Down Syndrome itu menurut istilah Biologi adalah cacat pada anak diakibatkan dari gagalnya pemisahan gen. Penyebab seseorang menderita Down Syndrome itu bermacam-macam, salah satunya, ya akibat hubungan sedarah atau dalam artian pernikahan antara dua orang dalam satu keluarga.

Waktu saya duduk di bangku SMA, saya mendapatkan pelajaran berharga, yaitu waktu guru biologi saya, Ibu Tuti menceritakan pengalaman menangani anak-anak berkebutuhan khusus, misalnya anak penyandang tunanetra, tunarungu, bahkan ada anak penyandang down syndrome. Selain mengajar Biologi di SMA tempat saya bersekolah, juga mengajar di sebuah SLB. Itupun dengan sukarela, gak bayar lho!

Beliau menceritakan betapa beratnya harus mengajar anak-anak yang memiliki kelainan, apalagi anak penyandang down syndrome, di sela-sela pelajaran tentang penyakit kelainan genetika. Mereka memiliki fisik yang sangat pendek, idiot, dan rata-rata selalu dibantu orang lain jika melakukan sesuatu.

Rupanya, kata beliau, mereka bisa menderita down syndrome karena pernikahan sedarah antara kedua anak dari keluarga yang sama. Sukunya, sama-sama Tionghoa memang. Kalau gak menemukan jodoh dari suku yang sama, ya menikahnya ya sama keluarga Tionghoa itu, yang termasuk dalam satu kekerabatan. Istilahnya, kalau tidak ada rotan, akar pun jadi.

Ternyata, orang Tionghoa kan kaya-kaya, tidak suka kalau harta mereka dikuasai oleh orang pribumi alias orang dari suku asli Indonesia. Makanya mereka ingin harta dan kekerabatan mereka dimiliki oleh satu suku jika mau tetap pada lingkaran adat, salah satunya ya pernikahan antar keluarga itu. Kalau pernikahan antar suku Tionghoa dari keluarga yang berbeda itu masih mending, dapat anak yang tumbuh sehat dan cerdas. Kalau pernikahan sedarah? Nah, resikonya nanti ditanggung sendiri, seperti yang saya jelaskan di atas.

Alhamdulillah, cerita dari Ibu Tuti ini benar-benar ada hikmahnya. Hindarilah pernikahan sedarah kalau menginginkan generasi penerus yang lebih baik. Bersyukurlah kalau kita terlahir lebih baik dari mereka, sehingga kita mengoptimalkan segala potensi yang dianugrahkan Tuhan untuk kita.

Selamat Hari Down Syndrome Sedunia!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun