Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Vakum Menulis (Sementara), Apa Salahnya?

9 April 2021   22:03 Diperbarui: 9 April 2021   22:03 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: heritagecontactzone.com

Kalau diri sedang menolak untuk mengetik, jangan-jangan ada yang salah dengan hati!

Tak mungkin sebuah surga harus melalui jalan yang mulus. Enggak pernah ada. Yang meraih kesuksesan, coba kalian lihat, pasti ada masa kepayahan yang dilalui.

Mau kegiatannya sepenuh hati atau tidak, kesulitan tak bisa tersembunyi. Yakinlah, pasti ada. Namun, kalau memang sudah renjananya, tantangan yang ada bukan menjadi hal yang membuatnya menderita.

Tapi, kalau udah jadi problema hati. Apalagi, hati tak bisa bohong, kan? Selalu ia minta "Udahlah, berhenti saja, mau diterusin sama saja keadaannya kayak dulu!" Pergulatan hati itu memang membuatnya berada di persimpangan jalan, mau lanjut apa enggak.

Ibarat di atas kalian ada dua "sosok" yang menyuruh ini-itu; setan si penjahat dan malaikat sang motivator kebaikan. Atau, di pikiran kalian ada "suara" si idealis dan si realistis. Duuh, sama saja bikin bingung.

Jikalau kalian condong kepada suara si idealis atau memilih menurut apa kata malaikat, mungkin gairah menulis bisa terselamatkan. Namun, kalau hal sebalilknya terjadi, bagaimana?

Terus terang saja, suara hati itu memang tidak tetap. Kadang semangat, kadang tidak. Habis, ia kan cenderung berbolak-balik tergantung waktunya. Kalau saat ini memang tak semangat menulis, mau dipaksa apa pun, ya nggak bakal mau. Susaaaaah!

Hmmm, kalau dipikir-pikir, itu memang ada benarnya sih. Terlalu semangat menulis terus-terusan memang bikin hati letih. Ingin banget berhenti sejenak. Itu lumrah kan bagi setiap manusia?

Kalian tentu ingat kan, pelaku seni yang memutuskan vakum setelah sekian lama berkarya? Itu sama, semua orang tentu ada rasa jenuh kok.

Tapi, masa vakum bukan buat main-main. Bukankah itu adalah kesempatan untuk memulihkan jiwa dan semangatnya, biar bisa kembali berkarya lagi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun