Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Jakob Oetama, "Menghidupi" Karakter Kompas Gramedia

10 September 2020   10:53 Diperbarui: 11 September 2020   13:19 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama. Jakob Oetama meninggal dalam usia 88 tahun pada Rabu (9/9/2020). (Sumber: Pusat Informasi Kompas) 

Dokpri/ Koran Kompas dan buku-buku terbitan Kompas Gramedia. 
Dokpri/ Koran Kompas dan buku-buku terbitan Kompas Gramedia. 

Tak berhenti di situ, radio dan televisi juga kebagian semangatnya!

Saya juga merasa tercerahkan kala mendengar program radio Smart FM, bahkan sampai-sampai jadi bagian dari ide menulisku. Pastinya, di hari penting nasional, dibumbui tentang nilai-nilai yang mencerminkan apa itu Indonesia.

Begitu pula dengan Kompas TV, meski kini lebih banyak nonton lewat Youtube, pernah menyaksikan bagaimana dunia tentara yang membangkitan rasa kebangsaanku, juga sepak terjang Ibu Fatmawati dalam memberi kemuliaan bagi Tanah Airnya.

Semua ini, tak lain dan tak bukan adalah pengejawantahan dari visi-misi yang ditetapkan Kompas Gramedia. Berikut kutipannya:

"Menjadi Perusahaan yang terbesar, terbaik, terpadu, dan tersebar di Asia Tenggara melalui usaha berbasis pengetahuan yang menciptakan masyarakat terdidik, tercerahkan, menghargai kebhinekaan, dan adil sejahtera."

Kurasa, Jakob Oetama bersama P.K. Ojong yang merumuskan nilai-nilai yang diwujudkan pada visi-misinya. Jikalau JO tidak mengambil keberanian melalui surat pernyataan dari Pemerintah kala itu yang ditanda-tanganinya, diriku tak bisa menjumpai Kompas yang kukenal hingga sekarang.

Kini, Jakob Oetama akan berkumpul bersama pejuang dan pahlawan pilihan yang telah mendarmabaktikan untuk negeri tercinta. Di sebuah taman yang teristimewa nan layak untuknya. Meski raga tak bersama kita lagi untuk selamanya, namun nilai-nilai yang diwariskannya akan tetap menyala dalam memandu Indonesia.

Selamat jalan, Pak JO.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun