Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Beginilah Pahit-Manisnya Bersepeda di Desa!

30 Juni 2020   04:50 Diperbarui: 30 Juni 2020   10:17 1381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Indochina Voyages

Hmmm, malah jadi teringat, dulu ada seorang ibu penjual ikan yang sempat jadi langganan keluargaku. Beliau awalnya datang menggunakan sepeda yang dikayuhnya. Lama-kelamaan, beliau menggantinya dengan mengendarai sepeda motor. Kemungkinan sih, alasannya, CAPEK!

Yah, sebagian orang alasannya begitu. Namun, bagi orang desa yang memang suka bersepeda, tentu ada pahit manisnya!

Hal yang termanis, lebih banyak jalan desa yang masih murni alias dari tanah. Meskipun, ada juga yang sudah berlapiskan aspal atau dihiasi oleh bebatuan, baik sebagian maupun seluruh desa.

Maka, bersepeda bukan hal yang jadi masalah, bukan? Bahkan, kalian bisa bebas bersepeda dengan aman. Tapi, bukan berarti tak ada rasa dihantui, kok. Karena, bisa jadi di tengah jalan kalian akan bersua dengan kendaraan bermotor yang lewat. Jadi, berhati-hatilah, ya.

Plusnya lagi, kalau ada jalan kecil atau besar di tengah sawah, hutan, atau bukit, dan kadangkala jalan itu bisa nyambung ke daerah tetangga. Bersepeda saat melewatinya itu enak lho, bisa sekalian menikmati keindahan alam juga.

Saya sendiri pernah bersepeda melewati jalan besar di tengah sawah di desaku, lalu masuk ke hutan, lalu ke dusun tetangga sembari keliling kampung. Juga, di jalan aspal di tengah sawah di kampung halaman Papa. Seru!

Sumber gambar: The Bali Family Guide
Sumber gambar: The Bali Family Guide

Namun, bagaimana kalau desanya dibelah jalan raya? Duuh, beginilah pahitnya!

Jika seandainya sepeda beradu dengan motor dan mobil, pasti sepeda akan kalah. Makanya, bersepeda seringkali dilakukan di pinggir jalan, terebih di bagian tanahnya.

Kadang-kadang, hal itu bikin ketar ketir sih, karena ada saja pengemudi yang ngebut karena ingin cepat sampai, sampai-sampai bisa mengabaikan pengguna lain yang rentan termasuk sepeda.

Terlebih kalau bersepeda dan harus menyebrang jalan raya, justru jadi tantangannya! Perlu waspada karena tak hanya membawa dirinya saja, juga sepeda yang ditungganginya. Ya, biar bisa melaluinya dengan selamat sentosa.

Bahkan, yang lebih aman, ada kok anak-anak sekolah termasuk di desaku, yang menitipkan sepeda di salah satu rumah warga, lalu melanjutkan menyebrangi jalan raya. kalau ikut-ikutan bawa sepedanya, rasanya gimana gitu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun