Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis dengan Memikirkan Hasil, Apa Bisa Bahagia?

22 Juni 2020   19:59 Diperbarui: 22 Juni 2020   20:00 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Nursing Education Expert

Ketika mengklik "Unggah", bayangkan melepas tulisan seperti tanda panah. Mau menancap ke daerah mana, kita enggak bisa memastikannya, bukan?

Kalau lagi hoki, pasti tanda panah akan mengenai sasaran secara tepat. Iya, seperti itulah analoginya!

Jadi, sebaiknya gak usah berpikir hasilnya lah! Mau nasibnya mujur atau tidak, headline atau tetap artikel biasa, jangan terikat dengan hal itu. Karena, setiap tulisan yang telah jadi dan dipublikasikan di berbagai media, toh sudah ditentukan oleh semesta. Urusan waktu!

Termasuk, jumlah pembaca buku atau artikel, kan? Yup, itu adalah bagian dari takdir!

Mengapa? Ada artikel yang menurutnya bagus bahkan pantas jadi calon tulisan utama, toh malah dianggap biasa bagi yang lain. Parahnya, sekelas novel Harry Potter yang mendunia itu, ternyata pernah ditolak berkali-kali sampai ada penerbit yang mau mencetaknya!

Walaupun begitu dalam menulis, yang paling penting, berusahalah untuk memberikan yang terbaik di setiap tantangan! Kok, malah teringat kalimat dalam MasterChef ya?

Memang, menulis yang berkualitas itu juga tantangan. Bayangkan, mau menghasilkan tulisan bermutu tapi tetap memikat, butuh waktu berhari-hari. Dimulai dari riset, baca referensi, serta menguraikan kembali dalam bahasa sendiri, lewat ketikan pastinya.

Dan itulah yang saya lakukan selama ini. Beri effort yang tinggi kalau ingin membuat tulisan kalian jadi layak baca. Karena, toh menulis bukan hanya tentang teknik dan pengetahuan. Ini tentang KESUNGGUHAN!

Akan tetapi, kembali lagi. Kemampuan kalian ada batasnya. Begitu juga dengan usaha yang sudah kalian kerahkan. Jikalau sudah maksimal, ya sudah, memang segitunya kok.

Menulis, juga demikian. Kalau kemampuan menulisnya segitu meskipun sudah berupaya, terimalah. Menulislah sesuai dengan kapasitasmu itu. Jangan berpikir jadi penulis hebat dengan tulisan bagus tapi copy-paste artikel idola, bakal celaka nanti!

Terus? Marilah lepaskan tulisan kalian saat mengunggah disertai rasa syukur karena bisa berkarya lewat guratan pena. Lagian, melepaskan tidak butuh energi yang besar, benar kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun