Tekunilah Hobi Saat Pandemi agar Tak Terjebak di "Dunia Mimpi"

Andaikan rumah ini seramai dunia, alangkah bahagianya!

Di saat pandemi Covid-19 sedang melanda dunia seperti sekarang ini, tentu ada hal yang memaksa kalian untuk berubah (untuk sementara). Salah satunya, ya bekerja dari rumah itu!

Dan, pastinya, kebanyakan dari kalian berharap rumah ini seberisik dunia kan? Sayangnya bukan begitu. Rumah tetaplah tempat buat beristirahat, kok. Kalaupun rumah ini ramai, ya kadarnya masih kalah dengan di dunia luar, bukan?

Makanya, bagi yang tak percaya bahwa virus Corona itu ada, mereka bakal keluar, baik diam-diam maupun terang-terangan. Lalu, kalau ketahuan, "ditangkaplah" oleh polisi dan kalau melawan, dipaksalah kembali ke rumah. Karena, tak ingin sesuatu yang buruk akan menimpa mereka!

Nah, kalau kayak gini, walaupun kitanya yang sudah berusaha menaati pemerintah dengan sepenuh hati, toh rasa bosan tetap akan bertamu. Lebih parahnya lagi, kita bakal mengkhayal dan berandai-andai, yang akan membuka kunci untuk masuk ke "Dunia Mimpi".

Eitts, bukan mimpi yang dimaksudkan saat tidur, ya. Melainkan, dunia yang berisi peran anak manusia yang bercita-cita menekuni profesi di masa depan, saat masa kecil dulu. Dan, kita akan terkagum-kagum akan mereka, seraya berkata, "Andai aku jadi (salah satu dari) mereka, ya".

Hal yang sama juga bisa kalau mengandaikan dunia ini seperti kantor yang di kelilingi oleh teman-teman yang asyik. Bisa ngobrol dengan bebas, sepuasnya, dan sebagainya. Atau, bisa menemaninya jalan-jalan ke manapun.

Walaupun sekarang bisa dilakukan di aplikasi chat dan medsos, tentu saja interaksi fisik jauuuuh lebih indah, utama, dan tak bisa digantikan!

Duuh, daripada terus-terusan hidup di "dunia mimpi", mengapa tidak menekuni hobi aja?

Lagipula, menurut apa yang saya baca di Baca Buku Ini Saat Engkau Lelah karya Munita Yeni, salah satu pembeda antara hidup di dunia nyata dan "dunia mimpi", ya hobi itu tadi!

Coba kalau seandainya kalau tak punya hobi, kita akan diserang virus kebosanan yang lebih berbahaya dibanding virus kesepian. Lalu, diantarlah kita ke "dunia mimpi" seperti yang saya jelaskan di atas.