Nah, kalau begini, jangankan merasa bangga, sekadar bahagia pun tidak akan didapatkan. Malah sebaliknya, yang ditimbulkan, ya terjadi pergumulan yang menggelisahkan batin dan hatinya, meskipun dia menutupinya dengan pencitraan yang memperlihatkan, seolah-olah baik-baik saja.
Jadi, kalau begitu, buat apa susah payah menulis sendiri? Kan sekarang banyak ghost writer...
Minta tolong sama ghost writer untuk menuliskan karya kita pun sama saja; yang bangga 'kan dia, bukan kita! Dan kita merasa biasa-biasa saja, tuh.Â
Justru itulah, biar lebih berbangga jadi penulis, ya menulislah! Kerahkan kemampuan menuangkan gagasan lewat ketikan kata yang kalian lakukan, sekuat kemampuanmu.Â
Tentu saja, ini bakal bermanfaat bagi dirimu dan sesama, meningkatkan harga diri dan kepercayaan dirimu menjadi lebih baik, dan bisa "naik kelas"!Â
Gak heran juga, kalau ada seseorang awalnya jadi penulis pemula, jadi penulis profesional. Lebih dari itu, sekarang merambah ke motivator atau komedian, misal. Siapa tahu lho, suatu saat nanti kalian ditakdirkan untuk mengepakkan sayap ke bidang lainnya, tak terbatas jadi penulis?
Dan, ingat! Mulai sekarang, banggalah jadi penulis dari hasil pikiranmu, bukan pemberian dari penulis gentayangan, ya!Â
*eh, sambil mengingat diri sendiri*
Demikianlah penjelasannya, salam Kompasiana!