Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

4 Hal yang Mungkin Akan Terjadi jika Indonesia Menjadi Negara Maju

28 Februari 2020   17:45 Diperbarui: 29 Februari 2020   09:48 3202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan Jakarta pada malam hari. Sumber gambar: Shutterstock

Ya, begitulah konsekuensinya. Hidup di negara maju menuntut rakyatnya untuk berpendididikan tinggi, minimal S1 lah. Lagi pula, semakin tinggi tingkat pendidikannya, makin dihargai di dunia kerja dan ujung-ujungnya, upahnya semakin besar!

Dan, bagi yang berpenghasilan rendah, sepertinya akan irit ekstra untuk kebutuhan sehari-hari, dan beli barang dengan harga murah dan bisa ditawar. Habisnya, kebanyakan yang dijumpai di market harganya di luar jangkauan, sih. 

Tapi, apa Indonesia sudah bergerak ke sana?

Sebagian generasi muda sudah melakukannya, apalagi yang menyadari bahwa pendidikan itu penting. Mereka banyak yang kuliah, bahkan sampai ke luar negeri sana bahkan ada lho, pekerja migran yang menuntut ilmu di negeri orang dan kampus terbuka!

Apa pun jurusannya, tujuannya tetap sama: mendapat karier yang lebih baik, gajinya gede, sekaligus memajukan negaranya, bukan?

Budaya Tradisional Semakin Memudar

Pameran Batik. Sumber gambar: Pipnews.co.id
Pameran Batik. Sumber gambar: Pipnews.co.id
Jujur ya, negara kita ini sebenarnya kaya raya, 300 suku bangsa dan 700 bahasa dengan berbagai dialeknya terbentang dari Sabang hingga Merauke. Di balik itu semua, kebanyakan di antaranya masih lestari sampai saat ini!

Akan tetapi, seiring perkembangan zaman, lama-kelamaan kebudayaan tradisional semakin memudar. Anak-anak mudanya ogah menetap di desa. Maunya sih pindah ke kota, yang jadi penyebab mayoritas masyarakat Indonesia yang tinggal di sana, yang presentasenya mencapai 59,35%!

Padahal, selain gunung (kalau kaitannya dengan kebudayaan sih, gak usah diragukan lagi!) ada satu faktor lain yang membuat budaya tradisional tetap eksis. Desa Adat namanya. Desa itulah yang masih menerapkan adat istiadat dalam keseharian, membuat kearifan lokal tetap hidup.

Desa adat Praijing. Sumber gambar: Kumparan
Desa adat Praijing. Sumber gambar: Kumparan
Namun, sekali lagi, apa generasi mudanya rela menempati desa adat sebagai penerus dari orangtua, dan nenek moyang terdahulu? Sudah tahu mereka orangnya bebas, 'kan, gak mau terikat dengan aturan ini-itu yang dianggapnya kuno. Fleksibel deh pokoknya!

Ditambah lagi, sebagai konsenkuensi dari negara yang bergerak menuju kemajuan, muda-mudi yang hidup di dalamnya, gaya hidupnya lebih ke kebarat-baratan. Parah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun