Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Jangan Sampai Jiwa TVRI Berubah seperti TV Swasta

17 Januari 2020   18:50 Diperbarui: 24 Januari 2020   14:28 2005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Helmy Yahya saaat memperkenalkan logo baru TVRI (Sumber: lasak.id)

Mungkin itu yang menjadi faktor mengapa TVRI harus memiliki hak siar olah raga terkenal semacam Liga Inggris.

Hanya saja, rating 'kan sudah menjadi ciri khas TV swasta. Iyalah, TV swasta harus menghidupi diri sendiri dari iklan, yang merupakan efek dari rating yang tinggi. Sedangkan TV publik sebenarnya tidak membutuhkan itu, karena dibiayai oleh negara.

Maka, kalau sudah memiliki hak siar terpopuler dan terjebak rating, apa bedanya TVRI dengan TV swasta?

Karena itu, ayolah, kembalikan jati diri TVRI sebagai TV publik. Anggaran yang ada harusnya dimaksimalkan untuk membuat berita yang netral dan tidak berpihak pada politik/capres tertentu, juga tayangan yang mempresentasikan nilai nasional Indonesia. Seperti kekayaan alam dan budaya Nusantara, terus ideologi Pancasila-nya, ayo digalakkan lebih keras lagi!

Kalau butuh siaran olahraga internasional untuk menarik perhatian pemirsanya? Boleh, asal ada wakil Indonesia yang bertanding. Karena, ya menyangkut nilai edukasi kebangsaan, 'kan?

Bisa juga kembali bekerja sama dengan TV Edukasi yang telah putus hubungan sejak 2014, untuk memberi pembelajaran kepada para siswa biar bisa terlayani dengan baik, apalagi di daerah yang susah sinyal seluler dan siswa yang hanya memiliki televisi, bukan smartphone! Duuh, sungguh diriku rindu masa-masa itu....

Dan, jangan sampai TVRI berubah "jiwanya" seperti TV Swasta, ya!

Demikian penjelasannya, salam Kompasiana!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun