Ya, kembali lagi, dengan kesadaran diri sendiri!
Kenapa? Seperti yang saya jelaskan di awal, kita ini dihadapkan oleh berbagai godaan. Karena kita terpijak di muka bumi, godaan duniawi pasti lebih banyak dan diri kita berpeluang untuk "tertarik ke dalamnya".Â
Ditambah lagi, kita adalah makhluk yang tak ada puasnya! Kalau gak dikendalikan, ya jadi deh, suratan takdir buruk bisa menimpa kita!
Karena itulah, kita semuanya, termasuk para politikus dan pejabat, sebaiknya untuk tetap sadar diri, kalau bisa setiap saat. Apalagi di pemerintahan dan urusan negara yang setiap kegiatan dan proyeknya, tentunya melibatkan uang pajak rakyat yang jumlahnya, fantastis gilaaa!Â
Kalau bisa tersadar saat menghadapi kegiatan yang berbau suap, bagus! Jika bisa menjaga kesadaran diri bahwa korupsi itu hal yang buruk sebelum rasuah menjadi kenyataan, itu lebih baik! Jangan sampai kita baru tahu setelah kasus korupsi menimpa dirinya. Itu penyesalan namanya!
Dan, hal itu bisa dilakukan di bidang apa pun, tak terbatas dalam lingkungan pemerintahan. Dan itu harus dilatih, berulang-ulang, ditumbuhkan karakter dari kanak-kanak sampai dewasa, dari usia sekolah sampai di dunia kerja. Jangan sampai terputus!
Lha kok begitu?
Karena integritas adalah hal yang tidak abadi; kapan pun dia bisa pergi dalam diri ini. Terlebih lagi kalau sudah dihadapkan dengan harta yang begitu menggoda padahal itu bukan hak miliknya. Ketika integritas dalam jiwa sudah menghilang, ya sudah, akhirnya terjebak dalam godaan itu!
Dan, kita tak mau 'kan, kejadian kayak gini yang memalukan seisi negeri, terjadi lagi?
*Yaah, sekalian mengingatkan diriku sendiri juga, biar jadi kaca benggala yang menuntunku di dunia!
Demikianlah penjelasannya, salam Kompasiana!