Kalian pernah merasakan tinggal di desa yang tanpa sinyal tertentu. Atau desa yang dikira amat primitif suka mati lampu kalau mendung? Ya, saya tinggal di desa yang dulunya seperti itu. Mencari sinyal saja susah. Dan inilah yang saya mulai lakukan di desa saya dan pengalaman tinggal di desa saya, tepatnya di Desa cikasungka, Kecamatan Solear.
Halo, aku Dewi. Aku adalah warga Desa Cikasungka tepatnya Kecamatan Solear. Desa yang terkenal dengan Wisata Monyet Solear, dan Kandang Godzilla. Saya tinggal disini sejak usia 2 SD. Kini Keseharian profesiku adalah guru. Namun aku memiliki kesempatan untuk sekolah lanjut dengan biaya sendiri. Profesiku guru tapi aku selalu memprioritaskan penghasilan dan waktuku untuk sekolah, kursus dan kegiatan sosial. Digital dan perubahan sarana prasarana sangatlah kurasakan dampaknya ketika di desa. Terima kasih Pemerintah yang telah melanjutkan cita dan langkahku.
Saya melihat bagaimana perbedaan dari tahun ke tahun yang awalnya jalanan sangat rusak, sekolah pun belum dibangun, sampai masih banyak rumah rusak dan jalan berlubang. Sekalipun 20 tahun tidak begitu signifikan dalam sarana-prasarana pendidikan dan jalan, namun terbantu dengan adanya transportasi kereta api KRL Rangkas bitung -Tanah abang. Yang menyebabkan ekonomi disini berkembang, seperti banyaknya ruko tempat orang berjualan, Perumahan besar dan murah dibandingkan di kota, sinyal yang akhirnya terakomodir dengan baik (sudah dapat 4G) sampai kepada layanan Wifi dan air. Sarana kesehatan yakni puskesmas dan klinik-klinik kecil pun mulai tertata dengan bagus, sehingga tidak perlu khawatir jika sakit.
Sekalipun tiap hari jika offline , aku harus melewati PP 50 KM untuk bekerja atau kekampus, Melihat pemandangan stasiun, . Naik kereta api, ojol dan menikmati ketika hujan tiba tiba turun diperjalan. Sesekali mampir untuk beli bakso dipinggir jalan makanan favoritku namun aku menikmatinya. Â S1 ku lalui penuh suka cita, S2 pun juga sekalipun banyak rintangan. Tapi aku bahagia ketika duduk depan laptop ternyata mendapatkan kesempatan belajar online di dalam dan luar negeri untuk kursus. Atau tiba tiba dapat kesempatan penghargaan .Rasanya semua duka itu terbayar sudah.
Berikut ini adalah beberapa hasil pengamatan dan yang bisa kamu lakukan sekalipun tinggal didesa namun bercita-cita selalu mengenyam pendidikan dan membangun bangsa sekalipun keterbatasan:
1. Manfaatkan teknologi dan sosial media dengan bijak, pergunakanlah untuk membrowsing agenda dan kegiatan yang bermanfaat, bukan berita negatif (skip itu). Kalau saya suka berlangganan informasi beasiswa , exchange, atau webinar gratis. Dipandemi ini banyak sekali kursus online yang berbayar ataupun gratis. Di Pandemi ini juga kalian berkesempatan mengikuti ajang Internasional secara online. Seperti pengalamanku mendapatkan kelas trial Stanford atau webinar oxford. Â Selain itu kini kamu bisa mendapatkan webinar gratis dari berbagai komunitas, google atau aplikasi edukasi seperti edx, coursera dan lainnya.
2. Manfaatkanjuga teknologi untuk memberikan dampak ke banyak orang. Buatlah sosial media branding, atau buat website untuk kegiatan sosial atau mempromosikan Indonesia seperti mengintipnusantara.org
3. Gunakan  sarana dan prasarana transportasi semaksimal mungkin untuk berelasi, atau mengembangkan pengetahuan dengan mengikuti kursus dan lainnya. Kalian juga bisa mengabdi untuk mengajar dan volunteer di tempat lain dengan memanfaatkan sarana dan prasarana di Desa Solear, salah satunya kereta api Commuterline
Yuk tunggu apa lagi bagi kamu anak desa jangan mau kalah ya...! Kalau kamu Anak Solear bisa menghubungi instagramku : dewisrits
