Mohon tunggu...
Coretan Embun
Coretan Embun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Random

Start writing, no matter what. The water does not flow until the faucet is turned on. —Louis L'Amour— Bragging Rights @ coretanembun2011.blogspot.com\r\n Wattpad : Coretan Embun

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pulang

30 Desember 2022   09:42 Diperbarui: 30 Desember 2022   12:00 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku kembali pulang, setelah hampir 7 tahun lamanya pergi meninggalkan tempat yang kusebut "rumah". Seharusnya aku dulu berpikir bahwa tidak ada tempat yang paling nyaman dan menyenangkan selain di rumah ibuku sendiri.

7 tahun yang lalu, aku memutuskan keluar dari rumah, untuk mencari peruntungan di tempat lain. Hingga kutinggalkan tempat di mana ibu melahirkanku, membimbingku kemudian mengajarkan bagaimana berjalan hingga berlari.

Namun, saat itu tekad sudah bulat, ku berpikir mencari pandangan lain, tentang apa yang menjadi cita-citaku. Walaupun ibuku selalu membimbing dan membesarkanku dengan sangat sabar dan telaten, aku tetap bersikeras untuk pergi. Meninggalkan ibuku, meninggalkan rumahku.

Ibuku pada akhirnya tidak dapat mencegahku mencari jati diri di luar sana. Seperti sifat ibu pada umumnya yang bangga akan kemajuan anaknya (mungkin) dia juga akan mendoakan keberhasilanku kelak.

Tahun demi tahun berganti, dan di luar sana tidak ada tempat bernaung yang membuatku lebih baik. Tempat yang dapat menampung segala keluh kesahku, tempat yang dapat menyalurkan segala opiniku, tempat di mana aku dapat menyalurkan imajinasiku. Aku merasa seperti berjalan di tempat.

Sehingga setahun terakhir aku lalu tersadar, bahwa tidak ada tempat senyaman "rumahku". Tempat di mana aku dilahirkan, tempatku belajar, tempatku bermain dengan diksi dan fiksi, dan tempat di mana (mungkin) dapat mengejar cita-cita. Dan untuk itulah aku memutuskan kembali pulang.

"Maafkan aku, Ibu. Bahwa, selama ini telah meninggalkanmu, Terima kasih telah memberi kesempatan kepadaku untuk (masih) bisa kembali pulang."

Saat menjejak-kan kaki di depan pagar, aku mendapati suasana yang sangat asing. Yang pertama kurasakan adalah perasaan 'gagap' untuk melangkahkan kaki memasuki rumah. Karena rumah yang kulihat sekarang lebih tertata rapi. Walaupun pada awal berdirinya rumah ini dibangun oleh seorang arsitek yang handal, penampilan rumahku sekarang tampak semakin rapi, bersih dan indah.

Sebelum memasuki halaman rumah ibuku, kulihat Pak RT berjalan di depan rumah. Tampaknya dia terkejut melihat kehadiranku kembali. Ia lalu menghampiriku, seraya berkata,

"Lho-balik lagi ke sini?" Kata beliau, yang kemudian kujawab dengan anggukan kepala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun