Mohon tunggu...
Humaniora

Transportasi "Online", Mengapa Tidak?

19 Oktober 2017   12:35 Diperbarui: 19 Oktober 2017   13:01 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Maaf Saya tidak begitu fasih merangkai kata menjadi tulisan yang bisa dibaca untuk konsumsi publik. Ini hanya tulisan untuk mengeluarkan uneg - unegyang ada dipikiran saya. 

Berawal ketika saya melihat ada Demo soal transportasi online di kota Solo,  saat suatu hari saya bertandang ke rumah teman, dan dalam pejalanan terhambat demo itu. 

Saya tanyakan pada teman saya tersebut,  ada apa ini ramai  - ramai di depan Balai Kota, ternyata sedang ada Demo soal transportasi Online. Semua sopir taksi berjalan kaki memenuhi jalan menuju Balai Kota,  dan armada mereka dijejer di sepanjang jalan samping kann kiri. 

Tiba - tiba teman saya nyeletuk" Koq malah didemo ya, kan semakin maju dan semakin baik untuk layanan pada penumpang, bukannya ditiru malah didemo,  harusnya yang baik dari layanan mereka diambil untuk ditiru. "

Pikir saya,  benar juga ya,  mengapa mesti didemo,  harusnya kan malah ditiru cara mereka memberikan layanan ke publik.

Ada benarnya juga para sopir angkutan umum merasa berkurang penghasilannya, karena dengan adanya Transportasi Online masyarakat cenderung untuk memanfaatkannya, disamping lebih cepat layanannya,  tidak perlu menunggu  sampai penumpang penuh, sehingga lebih menghemat waktu dan kadang juga hemat biaya ketika mereka mengadakan promo. 

Saya pribadi,  sangat merasakan manfaat dari Transportasi Online ini,  dan merasa sangat diuntungkan, baik dari segi waktu dan biaya...maaf bukan saya promosi karena saya tidak punya Transportasi Online saya hanya pengguna yang merasakan kelebihan,  manfaat dan keuntungannya. 

Ketika tiba - tiba saat akan berangkat kerja, ban motor saya kempis,  langsung saja saya Online ke salah satu transportasi dan tidak ada 10 menit sudah siap.  Juga ketika pulang kerja hujan dan tidak dijemput saya langsung Online, tidak perlu biaya mahal, tidak perlu kehujanan dan mobil pun tetap bersih tanpa perlu kehujanan dan dicucikan. Dan dengan biaya transportasi yang hampir sama dengan angkutan umum. 

Dilema juga untuk sopir angkuta yang harus setor tiap harinya, ketika angkutan yang mereka jalankan bukan milik sendiri. 

Ketika saya memakai Transporatasi Online,  selalu ada saja yang saya tanyakan, soal pemasukannya,  keuntungannya, dan soal armadanya, alasannya menjadi Transportasi Online dan lain sebagainya. 

Berbagai jawaban saya dapatkan,  ada yang untuk penghasilan tambahanlah lumayan,  ada yang untuk mengisi waktu kalau tidak ada jam kuliah, ketika drivernya seorang mahasiswa,  ada yang untuk mengisi wakti sambil menunggu panggilan pekerjaan,  ada juga yang memang medapat modal dari keluarga untuk dijadikan Transportasi Online. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun