Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Semangat Mengaji Anak-anak Kota Tua

4 Juni 2017   20:30 Diperbarui: 4 Juni 2017   20:36 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ruangan ini dilengkapi pendingin seadanya, hanya terdapat 2 kipas angin yang berputar sempurna demi memberikan efek sejuk di tengah panasnya Ibu Kota. Ini adalah aula Museum Bank Mandiri yang terletak di kawasan Kota Tua, Jakarta. Sebuah ruang dalam bangunan lama yang dimanfaatkan oleh para relawan Sahabat Anak Kota Tua untuk mengajak anak-anak yang hidup dalam garis seadanya bermain sambil belajar, rutin setiap minggunya.

Panas, sedikit sirkulasi udara, cuaca di luar juga amat terik, namun di tengah kondisi yang begitu nikmat ini puluhan adik-adik binaan Sahabat Anak Kota Tua semangat belajar mengaji, mulai dari Iqra hingga Al Quran. Tampaknya mereka lupa dengan rasa panas, haus dan lapar, yang ada hanya gembira

Semuanya semangat, tidak terdengar keluh kesah ataupun erangan ingin pulang. Padahal mereka belajar di tempat yang sangat seadanya ini. Mereka belajar di lantai, ada yang duduk sambil kipas-kipas, ada yang tengkurap dan ada juga yang sambil bersandar.

Bersyukurlah adik-adik lain yang memiliki kesempatan belajar di ruangan berpendingin (AC), bersyukurlah yang bisa belajar di atas kursi dan meja yang baik, dan bersyukurlah para orang tua yang mampu memberikan arena belajar yang begitu nyaman bagi anak-anaknya.

Semuanya semangat.

Mereka berlarian ke sana ke mari hingga telapak kaki menjadi hitam akibat lantai yang seadanya, bermain putar-putaran kursi rusak namun mereka begitu bahagia. Tapi apa pun keadaannya saya yang saat ini ada di sini dan mereka yang saat ini juga ada di sini patut bersyukur, karena masih ada tempat untuk bermain sambil belajar, yang beratap hingga kita tak kehujanan. Juga bersyukur masih banyak kakak-kakak baik yang dengan suka rela penuh cinta mengajar adik-adiknya mengaji, juga pelajaran lainnya.

Siang ini saya belajar, bahwa hidup bukan tentang diri sendiri saja. Mari berbagi dan mari mensyukuri.

 

(dnu, ditulis sambil memandang keriuhan yang mengharukan, 4 Juni 2017,15.12 WIB)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun