Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru TK Sang Sahabat Anak

16 Juni 2014   21:31 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:28 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1402903731762279823

Ada sebuah lagu anak yang umumnya dinyanyikan di Taman Kanak-kanak, berjudul Guruku Tersayang. Saya pribadi berkesan sekali dengan lagu ini. Pertama kali saya dengar kurang lebih setahun yang lalu, saat acara Pentas Seni kenaikan kelas putri saya tercinta, dari Taman Kanak-kanak (TK) A ke TK B.

Judulnya Guruku Tersayang. Dinyanyikan oleh paduan suara yang semuanya anak-anak dibawah umur, namun tetap merdu dan mampu membangkitkan emosi, bahwa benar guru patut disayang.

Beberapa hari lalu saya dengar lagi lagu ini, dan kebetulan putri saya termasuk dalam anggota paduan suara yang menyanyikan lagu tersebut.

Lagunya ceria namun mengharukan. Anak-anak dengan polos dan ekspresi yang seakan paham benar maknanya, menyanyikan sambil bergandengan tangan.

Adalah benar dengan pepatah Guru Adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Terlebih bagi guru TK. Salut benar saya pada profesi yang satu ini. Mereka tidak hanya menjadi pendidik, tetapi juga harus mampu menjadi teman bagi anak-anak didiknya.

Nampaknya memang benar bahwa seorang Guru TK tidak boleh marah terlalu keras, tidak boleh bersikap acuh, bahkan wajah seorang penyayang harus selalu ditampakkan setiap hari.

Penyuka dunia anak, sayang sama anak-anak, senang permainan anak kecil, pandai menyanyikan lagu anak-anak, hingga memahami seluruh perangai anak-anak, merupakan sedikit dari berbagai kemampuan yang wajib dimiliki oleh seorang Guru TK.

Kekaguman lainnya ialah, seorang pendidik dunia anak ini wajib memiliki kepandaian khusus saat menghadapi anak-anak yang bertengkar. Tidak boleh sambil marah atau mengeluarkan tatapan mata yang mengerikan.

Anak dengan gurunya bisa benar-benar menjadi sahabat sejati di sekolah ini. Kalau Ibu/Bapak Guru tidak hadir di sekolah, pastilah para tunas bangsa ini serta merta mencarinya sambil menangis.

Dua hati yang dipertemukan di sekolah ini sesungguhnya telah menjalin ikatan batin yang sulit untuk dipisahkan.

Makanya saya tidak heran, saat acara Lepas Pisah sekolah TK anak saya, jajaran Ibu Guru terlihat sangat sedih. Perpisahan dengan anak didik yang lama kelamaan telah menjadi sahabat, bahkan mungkin kadar sayangnya hampir sama dengan menyayangi anak sendiri. Berpisah dengan mailaikat mungil, yang telah menjadi cinta ke duanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun