Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Selamat Datang, Bu Tejo

21 Agustus 2020   18:22 Diperbarui: 21 Agustus 2020   18:31 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Bu Tejo tengah naik daun, sebabnya sederhana karena beliau pernah naik truk, sambil berghibah sepanjang jalan nan teduh di Yogyakarta. Dalam misi menjenguk Bu Lurah yang sedang sakit, Bu Tejo dan ibu-ibu lainnya tak gentar melawan angin yang menghembus ke badan dari puluhan kilo meter jauhnya jalan. Ya, Bu Tedjo merupakan tokoh sentral dalam film pendek Tilik garapan sutradara Wahyu Agung Prasetyo, hasil kerjasama Ravacana Films dengan Dinas Kebudayaan DIY.

Beginilah dunia kini Bu Tejo, penuh sesak oleh orang-orang baik bercampur orang-orang seperti Ibu yang begitu bahagia jika memiliki topik baru untuk dikupas, hm... maksudnya dighibahkan. Banyak memang orang yang seperti Anda Bu, bicara kemrepet tiada henti, mengaku-aku semua datanya valid bin reliabel, tapi dari internet. Bu Tejo tidak sendiri, banyak sekali teman sefrekuensi di dunia ini yang tidak bisa membedakan lagi antara hoaks dan realita. Pihak lain seakan tidak lagi memiliki kesempatan untuk melakukan klarifikasi tentang apa yang sebenarnya terjadi, karena Bu Tejo lagi-lagi kemrepet tiada henti. Jadi ya isinya dunia seperti ini Bu, ada orang-orang yang memilih untuk diam tanpa berucap satu kata pun, malas untuk memberi penjelasan karena mereka paham orang-orang seperti Bu Tejo tidak berkelas untuk dilawan. Karena kami masih percaya bahwa kebenaran akan selalu menemukan jalan untuk muncul kepermukaan.

Bu Tejo sebagai rekan satu almamater dengan para netizen yang kecepatan jempolnya melebihi kecepatan pikiran, terlihat bahagia sekali ya Bu jika bola panas yang Ibu lemparkan disambut hangat apalagi terus digulirkan. Menjadi ombak beriak berdebur berisik yang tidak seorangpun mampu menghentikan. Situasi terkini ya seperti ini Bu, persis seperti yang Ibu anggap bahwa segala yang bersumber dari internet apalagi lengkap dengan bukti fotonya adalah fakta yang terpampang nyata. Padahal kenyataanya tidak melulu dunia maya berisi kebenaran, banyak yang ngawur, Bu. Sengawur pemahaman Ibu.

Manusia memang berdiri dengan pemikirannya sendiri-sendiri, ada yang merasa perlu menelisik lebih dalam demi mencari kebenaran, tapi ada juga yang seperti Bu Tejo ini, menelan bulat-bulat apa yang dilihat dan didengarnya. Mereka mungkin lupa kalau mata bisa salah lihat, telinga bisa salah dengar, dan internet rawan salah papar. Ojok ngocehi wong ae Buk, iki mbuktino kalo uripmu dewe ora nduwe karir.

Bu Tejo, hendaknya Ibu bisa mencerahkan pikiran rekan-rekan sefrekuensi Ibu yang doyan berghibah lan ngawur. Pertama, ghibah kui dosa. Ke dua, nek arep nggibah yo kudu pinter, ghibahno sing kenyataan ojok sing awake dewe durung paham kebenarane. Opo malih nek sumbere sekang internet, yo ngawur blass, Buk. Bu Tedjo sekarang lagi viral lho Bu, di mana-mana orang ngomongin Ibu yang luar biasa. Salah satu keluarbiasaan Ibu adalah punya prinsip yang kuat dan pandai mempengaruhi orang lain. Andai kelebihan itu Ibu gunakan untuk kepentingan yang positif, wah keren sekali pasti Bu Tejo ini. Tapi ya ini kenyataanya ya Bu, orang-orang seperti Ibu saat ini banyak sekali.

Sekali lagi selamat datang di dunia maya Bu, semoga Bu Tejo makin hebring kalau sedang menggelar focus group discussion antar Ibu-ibu, tapi yang membawa kebaikan ya, Bu. Lalu hati-hati, jangan di atas truk Bu, bahaya!

#DNU

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun