Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Seminggu Dibuka, Objek Wisata TMII Masih Sepi

27 Juni 2020   16:28 Diperbarui: 27 Juni 2020   21:02 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memasuki masa PSBB Transisi beberapa lokasi wisata di DKI Jakarta sudah diizinkan beroperasi, salah satunya adalah objek wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang telah menerima pengunjung kembali mulai Sabtu (20/6) lalu. Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, lokasi wisata yang menggambarkan keragaman budaya Indonesia memberikan banyak promo tiket masuk untuk wahana-wahana di dalamnya.

Sektor pariwisata menjadi salah satu industri yang terkena dampak pendemi covid-19, area yang menjadi tempat berkumpulnya ribuan orang harus rela menutup gerbangnya rapat-rapat sebagai upaya pemutusan mata rantai sebaran virus corona. Memang bukan hanya pariwisata yang terdampak, tapi geliat bangkitnya industri relaksasi ini tentu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Berbeda dengan pusat perbelanjaan, di mana sekelompok masyarakat merasa perlu mengunjungi tempat tersebut karena harus membeli kebutuhan hidup sehari-hari. Berbeda halnya dengan lokasi wisata, di mana keinginan berleha-leha sambil menghilangkan penat masih bisa dilakukan di rumah atau justru di pusat perbelanjaan.

Hari ini, Sabtu (27/6) saya dan keluarga berkunjung ke TMII, dengan tujuan berolahraga di pagi hari dengan perhitungan di awal jika lokasi tersebut ramai maka rencana harus dibatalkan, namun jika sebaliknya yaitu sepi maka keinginan untuk berolahraga boleh diwujudkan. Dengan kondisi yang tidak ramai ini sekalian saja hingga matahari terik kami masih berputar di sana, dari satu anjungan ke anjungan lainnya. Kami begitu menikmati aktifitas bersepeda di sana, banyak ambil foto, hingga berkeliling berkali-kali dengan kendaraan pribadi yang jelas tanpa tujuan.

Jika di musim biasanya sebelum pandemi covid-19 menyerang jangan harap siang hingga sore hari bisa menikmati indahnya TMII, macet di setiap ruasnya, di banyak jalur anjungan rumah adat. Sungguh tidak bergerak. Tapi hari ini, satu minggu setelah resmi dibuka kembali suasana ramai yang seperti dulu belum turut hadir kembali.

Berbeda dengan suasana restoran atau warung makan yang begitu memasuki masa PSBB Transisi langsung ramai konsumen untuk menikmati sajian di tempat. Mirip dengan pusat perbelanjaan yang sudah cukup ramai, apakah kalau urusan perut memang tidak bisa ditunda lagi? Mengingat berwisata adalah kebutuhan psikis yang mungkin masih bisa dilakukan di tempat lain, rebahan di tempat tidur saja misalnya.

Arahan dari pemerintah agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan memang harus dipatuhi, karena pada kenyataannya pandemi covid-19 memang belum berlalu. Namun jika memang masyarakat ingin beraktifitas di luar rumah agar tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Demikian halnya dengan pengelola TMII yang sejak di pintu masuknya sudah menerapkan hal tersebut, yakni pemeriksaan suhu seluruh penumpang kendaraan serta pemberian handsanitizer kepada seluruh penumpang kendaraan. Begitu juga di tiap-tiap pintu masuk wahana ataupun anjungan wisata per provinsi, terlihat petugas pintu masuk yang telah siap dengan temometer gun dan penyanitasi tangan dalam jumlah yang terbilang cukup. Mereka telah siap menyambut kembali geliat wisata Jakarta yang telah lama mendadak harus beristirahat. Para petugas objek wisata ini juga senantiasa melengkapi dirinya dengan alat pelindung diri standar yaitu masker, sarung tangan dan face shield. Dalam berbicara menyambut pengunjung pun mereka terlihat mengatur jarak terbaik sebagai wujud kepatuhan pada protokol kesehatan.

Sejumlah media publikasi seperti spanduk dan poster yang berisi himbauan agar seluruh pengunjung turut menjaga keamanan diri dari penularan virus corona, terpampang di banyak titik. Sejak menuju pintu masuk lun sudah dibentangkan spanduk besar yang berisi ajakan kepada para calon wisatawan agar maskernya dikenakan. Sungguh sebuah hidup dalam kenormalan baru yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Sebagai warga yang bermukim di belakang TMII saya sangat berharap agar lokasi wisata ini kembali bangkit dengan kondisi terbaiknya. Banyak wisatawan yang hadir sehingga geliat ekonomi para pekerjanya juga kembali pada kondisi yang mencukupi dan jika boleh berharap; bisa lebih dari cukup. Namun semua itu harus berlasung dengan selalu memperhatikan protokol kesehatan, agar hidup dan kehidupan pekerja maupun pengunjungnya dapat tetap dalam keadaan sehat wal afiat dan baik-baik saja.

(dnu, ditulis sambil makan cimol dan batagor, 27 Juni 2020, 16.17)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun