Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Walau Bagaimanapun "Service" kepada "Customer" Tetap Nomor Satu

23 Oktober 2017   10:17 Diperbarui: 24 Oktober 2017   00:37 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu (22/10) saya menghabiskan waktu di pusat perbelajaan area Cibubur yaitu Mall Cibubur Junction. Tidak ada barang resmi yang benar-benar ingin dibeli di mall ini, hanya ingin jalan-jalan saja dan melepas penat.

Saat memasuki mall baru teringat bahwa anak perempuan saya pernah meminta dibelikan kaos kaki yang bermodel ada ibu jarinya. Setelah melewati beberapa toko pakaian muslimah yang ternyata tidak menjual kaos kaki model tersebut, akhirnya langkah kaki berhenti di toko muslimah Elzatta. Di toko ini ada barang yang kami cari.

Usai memilih dua pasang kaos kaki, lalu kami membayar total biaya di kasir, namun di sini saya menerima pelayanan yang sangat "ngademin" atau membuat hati terasa adem/sejuk. Hal tersebut adalah ; saat sang pelayan toko menyerahkan kantong plastik besar yang berisi belanjaan kecil kepada saya, pelayan Elzatta tersebut mengucapkan "terima kasih, barakallah, assalamualaikum....".

Adem. Sejuk. Ya, itu saja. Simpel tapi melekat di hati. Jadi membuat saya sebagai pembeli kembali lagi ke toko tersebutkah? Tentu saja. Mungkin Elzatta tidak mengira pelayanannya tersebut membuat pembelinya merasa amat puas. Saat memilih motif kaos kaki saya sempat berkata dalam hati "mahal amat kaos kaki doang harganya segini...". Tapi setelah mendapat pelayanan positif yang berbeda dengan toko kebanyakan seketika harga tersebut tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan doa yang dia berikan berbalut pelayanan.

Nice.

Pelayanan yang ngademin

============================

Pengalaman ke dua masih tentang pelayanan jasa di mall yang sama dan hari yang sama. Usai membeli kaos kaki kami bersegera menikmati makan siang, di mana piliham jatuh pada resto bernuansa ungu, Solaria.

Saat memesan makanan dan minuman di kasir, Mbak pelayan mengatakan "Bu maaf untuk minuman LycheeTea, buah leci-nya sedang habis, jadi cuma rasanya aja...." Saya jawab oke dan tidak masalah.

Mengapa saya selaku pengunjung tidak masalah? Padahal umumnya minuman LycheeTea selain teh juga disertakan beberapa butir buah leci asli di dalamnya. Jelas saja saya tidak masalah dan tidak ingin mengganti jenis minuman yang saya pesan, karena kejujuran pelayan tersebutlah yang membuat saya baik-baik saja.

Coba kalau tidak disampaikan perihal buah leci yang sedang habis, tapi tiba-tiba minuman disajikan dengan keadaan tidak seperti biasanya, sangat mungkin saya komplen dan pasti menyampaikan ketidakpuasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun