Jakarta (9/8). Saat ini seluruh dunia secara serentak menghadapi pandemi Covid-19 dimana virus tersebut telah berpengaruh buruk dalam banyak aspek terutama untuk kehidupan manusia. Virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China pada tahun 2019 ini telah  banyak menelan korban jiwa dan juga sangat mengganggu produktivitas kehidupan manusia.Â
Pembatasan ruang terutama ruang-ruang terbuka publik terjadi dimana-mana sebagai upaya mengurangi penyebaran virus Covid-19. Contohnya dengan pemberlakuan kebijakan PPKM yang telah berlangsung beberapa waktu ini. Kegiatan bekerja yang semula dilakukan secara Offline di kantor, sekolah, kampus dan lain sebagainya, sekarang berubah menyesuaikan keadaan disaat pandemi ini menjadi bekerja dari dirumah (Work From Home), begitu juga kegiatan belajar mengajar yang juga dilakukan secara online. Tentunya batasan-batasan tersebut mempengaruhi produktivitas kegiatan manusia.
 Dalam rangka memutus atau mengurangi rantai penyebaran virus Covid-19, pemerintah telah memberlakukan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang sudah dilaksanakan sejak tanggal 3 Juli hingga 25 Juli 2021 yang secara khusus diterapkan di wilayah Pulau Jawa dan Bali.
 Kebijakan ini diterapkan karena kenaikan kasus positif Covid-19 dan juga masuknya jenis atau varian baru yaitu Delta yang lebih berbahaya dibandingkan varian sebelumnya. Pada PPKM Darurat, dilakukan pembatasan aktivitas masyarakat yang lebih ketat dibandingkan protokol kesehatan seperti biasa. Namun, pada kenyataannya masih ada beberapa warga masyarakat yang masih belum menerapkan protokol kesehatan  juga aturan kebijakan PPKM dengan benar.
Â
Â
 Hal ini juga terdampak pada guru dan murid TK Citra RT 007 Pondok Kopi, Jakarta Timur yang terpaksa menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara online. Mengapa terpaksa? Dalam hal ini ketika pembelajaran secara online serentak dilaksanakan, guru-guru TK Citra yang notabennya sudah tidak muda lagi merasa "gagap" teknologi, dan kesulitan melakukan pembelajaran secara online.Â
Dan alhasil kegiatan pembelajaran yang terselenggara secara online tetap dilakukan oleh guru-guru TK Citra tetapi hanya melalui video call via Whatsapp. Hal ini dikeluhkan oleh orangtua murid karena pandemi yang tak kunjung usai dan cara pembelajaran yang kurang menarik membuat anak menjadi jenuh dalam belajar.
 Selain itu ilmu sejarah juga dihadirkan dalam program ini karena ingin memberikan hiburan sekaligus mengandung edukasi tentang sejarah Indonesia agar anak-anak usia dini mengerti arti penting nasionalisme sejak dini. Terlebih juga sebelumnya belum pernah ada inovasi tentang pembelajaran sejarah di TK Citra ini. Ilmu sejarah juga hadir sebagai variasi materi pembelajaran baru karena sebelumnya belum ada inovasi pembelajaran sejarah khususnya di TK Citra. Diharapkan dengan adanya edukasi ilmu sejarah yang diajarkan kepada anak usia dini dapat menumbuhkan rasa nasionalisme, cinta tanah air, mengetahui jati diri sebagai bangsa Indonesia.
Â
Â
Â
Penulis : Dewinta Astari Putri (Mahasiswa S1 Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro)
Â
Dosen Pembimbing : Alan Prahutama, S.Si., M.Si.