Mohon tunggu...
dewi mayaratih
dewi mayaratih Mohon Tunggu... Konsultan - konsultan

suka nulis dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Khilafah Bukan Solusi

26 November 2022   12:33 Diperbarui: 26 November 2022   12:41 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Bagi saya, ISIS adalah fenomenal. Tentu saja bukan dalam konteks positif namun negative. Kenapa ?

Islamic State adalah sebuah gerakan oposisi di negara yang bernama Suriah. Oposisi ini gencar merebut kekuasaan dari pemerintah yang dinilainya korup dan otoriter. Gerakan oposisi Suriah ini memang membawa semangat agama dalam perjuangannya, sehingga kekhilafahan merupakan salah satu citacita mereka dalam perjuangan mereka.

Semangat agama dan cita-cita yang mereka sampaikan kepada simpatisannya, ternyata juga merebut hati banyak orang bahkan ribuan, atau bahkan juga sampai ratusan ribu orang di seluruh dunia. Mereka berbondong-bondong meninggalkan kehidupan mereka yang nyaman di negara asal dan mengejar mimpi mereka akan kekhilafahan yang menurut mereka ideal.

ISIS memang pintar menjual mimpi itu. Mereka menggambarkan kesejahteraan, keadailan dan kedamaian akan mereka temui saat ISIS bisa mengalahkan pemerintah Suriah yang mereka lawan. Kesejahteraan dan kedamaian itu merek gambarkan melalui media sosial dan tersebar ke seluruh dunia. Simpatisan global menangkap itu merupakan bentuk idela negara seperti zaman Nabi Muhammad.

Namun apa yang mereka temui saat sampai di Suriah sangat berbeda. Mereka tidak menemukan kesejahteraan, kemapanan, kedamaian dan keadilan berdasarkan kebenaranNya itu. Yang mereka temukan adalah baku tembak , peperangan dan suara tembakan yang tidak berhenti , mayat berjejer sepanjang jalan, air bersih yang sulit, kota mati dan tak berpenghuni dan bom bunuh diri yang terus menerus terjadi. Belum lagi para perempuan yang dipaksa melakukan pekerjaan dan keggiatan yang tidak seharusnya. Anak-anak tidak sekolah dan mereka mengenal kekerasan terlalu dini.

Sampai di sini banyak sekali dari simpatisan global merasa terjebak. Mereka mengira bahwa cita-cita ISIS untuk mewujudkan kekhalifahan adalah solusi berdasarkan agama. Namun ternyata hanya kemudaratan yang mereka temui. Ini terjadi karena apa yang disampaikan ISIS soal kekhilafahan tidak sesuai dengan fakta yang dia temui.

Tidak saja mereka merasa terjebak, mereka juga merasa menyesal karena sudah meninggalkan negaranya sendiri. Bahkan banyak dari mereka membakar paspor Indonesia dan identitas lainnya karena menganggap Indonesia tak lebih dari negara kafir.

Padahal di kemudian hari melalui beberapa orang yang berhasil kembali ke Indonesia, kemudian mengubah pandangan mereka soal negara ini. Indonesia dalam prespektif baru mereka adalah benar-benar merepresentasikan nilai keislaman yang meniscayakan kemaslahatan, kenyamanan dan kedamaian.

Dari sini kita bisa belajar bahwa ideologi khilafah bukan sebuah solusi. Apa yang kita jadlani di sini (Indonesia) adalah hal yang baik yang pernah dinikmati oleh umat muslim. Negara besar dan indah, banyak orang sangat toleran dan ringan tangan membantu. Mereka juga tidak suka kekerasan meski berbeda agama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun