Mohon tunggu...
dewi mayaratih
dewi mayaratih Mohon Tunggu... Konsultan - konsultan

suka nulis dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pancasila dan Relevansi Kekinian

6 Juni 2020   10:50 Diperbarui: 6 Juni 2020   10:52 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan pernah berfikir bahwa dasar negara kita yang bernama Pancasila itu hanya berelevansi pada masa lalu; masa dimana bangsa kita harus berhadapan dengan Jepang, berseteru dengan Sekutu serta Belanda yang membonceng Sekutu. Dengan berbagai perjuangan; jatuhnya korban nyawa dan berbagai diplomasi yang dilakukan, maka Indonesia merdeka.

Pancasila tidak hanya 'hidup dan menghidupi' pada masa-masa itu saja. Tetapi juga pada masa-masa setelahnya dan masa kini, nyaris seratus tahun setelah Indonesia merdeka.

Kenapa Pancasila berelevansi juga sampai saat ini -pada masa-masa kini  ? Itu karena Pancasila merupakan intisari budaya dan keyakinan kita yang dilakukan selama berabad-abad lampau. Pancasila merupakan tipikal sifat kita sebagai bangsa.

Saat ini kita berada di era digital, dimana hal-hal pada masa lalu tidak bisa dilakukan, tapi pada masa kini hal itu dimungkinkan terjadi. Jika dahulu kita hanya terbatas pada pesawat telepon dan teks kilat yang sering disebut telegram -- yang hanya terbatas beberapa kalimat saja, tetapi kini kita punya sejumlah teknologi yang memungkinkan banyak hal bisa terhubung.  Telepon yang terkoneksi dengan video misalnya.

Lalu apa relevansi Pancasila dengan masa kini ?

Kini kita berada masa yang lebih mudah dibanding masa lalu, tetapi kita tetap ditantang dengan berbagai kerumitan masalah. Contoh yang paling nyata adalah serangan Covid-19 yang mengubah banyak tatanan dunia. Penanganan penyakit ini menjadi agak pelik karena sampai sekarang belum ditemukan obat atau vaksin yang cocok untuk penyakit mematikan ini.

Karena itu yang dilakukan oleh banyak negara selain menyiapkan protocol kesehatan yang memadai, juga bantalan sosial , ekonomi dan religi untuk menghadapi penyakit ini.

Pancasila  dari sila pertama sampai kelima punya andil besar dan modal utama untuk menyiapkan secara mental , antara lain kesadaran bahwa Covid-19 merupakan ujian bagi umat dan kita harus selalu yakin pada kekuasaan Allah SWT  pada suatu hari akan ada jalan keluar untuk masalah itu. Ini berelevansi dengan sila pertama Pancasila.

Kita juga harus sadar pada pentingnya mengikuti protocol kesehatan yang sudah ditetapkan, seperti memakai masker, menjaga jarak aman dengan orang lain. Intinya kita tak bisa egois dan mementingkan kenyamanan diri tapi mengorbankan nyawa orang lain. Ini berelevansi dengan sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Hal penting lain adalah adanya rasa empati antar sesama manusia; dengan lingkungan sekitar dimana banyak orang kehilangan pendapatan mereka karena virus ini. Ini bisa kita lihat implementasinya pada berbagai gerakan masyarakat yang tolong menolong agar secara ekonomi korban Covid-19 tidak merasa sendiri dengan keadaannya itu. Ini adalah implementasi sila kedua dan ketia Pancasila.

Sila keempat dan kelima Pancasila berelevansi dengan kebijakan pemerintah dan yang berwenang soal solusi  akan masalah ini. Pemerintah harus berorientasi pada masyarakat dan kesejahterannya. Dalam pelaksanaannya seringkali kebijakan mereka juga melibatkan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun