Mohon tunggu...
dewi mayaratih
dewi mayaratih Mohon Tunggu... Konsultan - konsultan

suka nulis dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Moeldoko Sebut SBY Kapal Karam

3 Juni 2014   15:08 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:46 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini presiden SBY marah besar ke pihak yang mengarahkan tentara aktif untuk berpihak ke calon presiden tertentu. Pihak itu menyatakan bahwa SBY adalah Presiden Kapal Karam. Moeldoko in-subordinasi ?

**

Senin ini (2/6/2014) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono marah besar dengan pihak tertentu yang dinilainya memfitnah dirinya jelang Pilpres 2014.

Pihak ini mengatakan kepada sejumlah tentara aktif, dua hal. Pertama mengarahkan sejumlah perwira tinggi (TNI dan Polri) untuk berpihak pada calon presiden tertentu. Kedua, pihak itu mengajak mereka untuk membelot dari SBY yang sebentar lagi akan turun.

“Tidak perlu mendengar presiden kalian, itu kapal karam, mau tenggelam, berhenti, mau selesai deh. Lebih baik cari kapal yang mau berlayar dan matahari terbit,” kata Presiden SBY menirukan ucapan pihak tersebut saat memberikan pengarahan kepada TNI dan Polri di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin 2 Juni 2014. Himbauan ini diungkapkan di perwira tinggi yang punya pengaruh  ke keluarga anak buah mereka.

Kemarahan SBY itu beralasan karena sebenarnya perwira aktif harus netral dalam masa pemilihan umum presiden seperti sekarang. Pada UU Pemilu (UU No.42 tahun 2008) yang baru diputus oleh Mahkamah Konstitusi pada Rabu (28/5/2014), ditegaskan kalau TNI Polri netral. Pasal 260 berbunyi, “Dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2009, anggota Tentara Nasional Indonesia dan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia tidak menggunakan haknya untuk memilih”.

“Jadi sebenarnya pihak itu mengajari perwira aktif untuk menabrak Satya Marga. Ini in- subordinasi, “ katanya lagi. Kemarahan Presiden ini berstatus sudah terkonfirmasi. “Artinya sudah diceek oleh pihak interligen dan A1” kata sumber di Setkab.

Hadir dalam pengarahan Presiden itu,  Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Pertahanan Purnomo Yosgiantoro, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Panglima TNI Jendral Moeldoko, Kepala BIN Marciano Norman, Kapolri dan para Kepala Staf TNI AD, TNI AU, dan TNI AL.

Mengerucut ke Moeldoko-kah ?

Lalu, siapa sebenarnya pihak yang disinggung oleh Presiden SBY itu ?

Jika dilihat dari beberapa penelusuran pihak yang dimaksud SBY adalah Panglima TNI, Jenderal Moeldoko. Jenderal yang masih aktif ini tak segan menunjukkan keberpihakan politiknya. Moeldoko bahkan pernah diklaim oleh tim Jokowi – JK sebagai pendukungnya.

Beberapa kali memang Moeldoko bertemu dengan calon presiden Jokowi. Jokowi mengaku merasa nyaman dengan Moeldoko ketika namanya sempat diisyukan sebagai calon cawapres mendampingi Jokowi. Anak buahnya seperti KSAD, Jenderal Budiman menurut beberapa sumber bahkan pernah mengatakan bahwa pihaknya (militer) mendukung capres yang “gampang diatur dan tak terlalu tahu saol militer”. Ini diterjemahkan beberapa pihak sebagai pro Jokowi.

Keberpihakan Moeldoko terhadap Jokowi dan JK juga terlihat mencolok, ketika akun miliknya jadi follower di laman fanpage Jusuf Kalla. Mantan Kapolri dan Dubes Indonesia untuk Malaysia Dai Bachtiar yang juga disinggung SBY, masuk dalam tim pendukung kandidat capres-cawapres ini.

Jadi siapa yang dimaksud SBY ? Moeldoko-kah ?  “ Ya , itu Moeldoko” kata sumber terpercaya di istana.

FEATURED ARTICLE

HEADLINE ARTICLES

Kompas.com Rayakan Ultah ke-6 …

Shulhan Rumaru | | 02 June 2014 | 17:04

5 Strategi Menulis di Kompasiana …

Ryan M. | | 26 January 2014 | 13:04

Karakter “Baru” Orang Belanda: Terus …

Febrian Arham | | 02 June 2014 | 15:44

Musim Strawberry dan Asparagus di Jerman …

Cahaya Hati | | 02 June 2014 | 15:16

Calon Presiden Independen untuk Pemilu 2019, …

Kompasiana | | 27 May 2014 | 09:32

TRENDING ARTICLES

Resmi, Tim Media Gerindra Dipolisikan …

Bre Dahana | 6 jam lalu

Antiklimaks di Mata Najwa …

Nararya | 19 jam lalu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun