Mohon tunggu...
Dewi Linasari
Dewi Linasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi berpetualangg

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keberanian Siswa Mengungkapkan Pendapat

25 Juni 2022   20:00 Diperbarui: 25 Juni 2022   20:47 1681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KEBERANIAN SISWA MENGUNGKAPKAN PENDAPAT
Oleh : Dewi Linasari

Menurut KBBI kata obsevasi berarti adalah: peninjauan secara cermat; sebelum praktik mengajar, para calon guru mengadakan ~ ke sekolah-sekolah. Hal tesebut dapat disimpulkan bahwa obervasi merupakan suatu kegaitan yang dilakukan oleh calon pegajar untuk meninjau serta mecermati secara langsung praktik belajar mengajar ke sekolah yang dituju. Pada kegiatan observasi memcermati secara akurat, mencatat kejadian yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam kejadian tersebut. Analisis dalam kegiatan observasi ini berawal dari kegiatan pengamatan yang dilaksanakan oleh kelompok observer terhadap proses pembelajaran matematika di kelas.

Berikut adalah pelaksanaan observasi yang dilakukan oleh kelompok observer:

Obsevasi dilaksanakan di MTs. Fatahillah Semarang dengan alamat Jl. Raya Brigin No.09, Kelurahan Bringin, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Kelas yang diobservasi adalah kelas VIII A, dengan jumlah siswa 20 anak.
Observasi dilaksanakan pada Selasa, 29 Maret 2022, pada jam pelajaran ke yakni pada pukul 07.00 – 08.30. Dalam satu kali tatap muka adalah dua jam pelajaran atau 2 x 45 menit.
Sebelum dan sesudah kegiatan observasi pembelajaran di kelas, kelompok observer juga melakukan wawancara dengan guru pengampu. Diperoleh keterangan bahwa pembelajaran matematika di MTs. Fatahillah Semarang masih dengan metode pembelajaran ceramah.

Metode observasi yang digunakan oleh kelompok observer adalah dengan partisipate observation, yakni dengan berbaur dalam situasi belajar. Selama kegiatan observasi berlangsung, kelompok observer melakukan pencatatan proses pembelajaran serta melakukan kegiatan pendokumentasian pembelajaran. Pencatatan bertujuan untuk menangkap segala aspek dalam proses pembelajaran.

Obvervasi ini dilatarbelakangi hasil pengamatan dan pengalaman observer, bahwa pada saat kegiatan belajar mengajar (KBM) masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mengemukakan pendapat di dalam kelas. Baik dalam bertanya atau menanggapi pendapat, akibatnya kondisi di dalam kelaspun menjadi monoton, pasif dan membosankan. Hal tersebut nampak dari perilaku siswa yang dalam bertanya atau menanggapi pendapat yang rendah yang pada akhirnya keberanian berpendapatpun juga rendah.

Belajar adalah suatu aktifitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.

Berpendapat adalah hasil pikiran, ide, gagasan tentang suatu kejadian atau permasalahan. Berpendapat juga merupakan fungsi dari bahasa seperti yang dikemukakan oleh para ahli. Berpendapat adalah hasil dari proses berpikir, baik berpikir kreatif maupun positif mengenai suatu kejadian faktual yang yang direalisasikan melalui proses komunikasi.

Keberanian berpendapat adalah keadaan yang menuntut adanya suatu kemauan yang kuat dalam mencapai tujuan. Dalam mencapai tujuan tersebut, dituntut adanya kematangan proses berpikir secara logis, kreatif, dan kritis berdasarkan pemahaman dan pengalaman siswa. Untuk mencapai keberanian berpendapat dalam pembelajaran matematika, diperlukan suasana kelas yang menyenangkan dan santai. Menyenangkan berarti suasana kelas diliputi dengan nuansa demokrasi (kebebasab dalam mengemukakan pendapat). Siswa bebas untuk bertanya, menjawab, dan menyampaikan gagasan-gagasan dalam berpendapat.

Siswa merupakan subjek penting yang terlibat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar seorang guru memberikan materi sehingga dapat menimbulkan respon atau stimulus yang diberikan oleh siswa yaitu berupa pertanyaan maupun sanggahan. Namun pada umumnya siswa tidak mementingkan belajar. Siswa lebih cenderung bermain sendiri atau bahkan berbicara dengan teman sehingga enggan menanngapi atau menanyakan terkait materi yang diberikan oleh guru.

Siswa tidak mau bertanya ketika guru sedang menerangkan, tidak mau menjawab ketika diberi pertanyaan, siswa bercerita sendiri ketika pelajaran, bersikap kurang peduli mengantuk bahkan tidak mencatat materi yang penting yang dijelaskan  guru dan seolah-olah tidak membutuh materi yang diberikan guru masih banyak siswa yang mendapatkan hasil nilai yang rendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun