Mohon tunggu...
Dewi Leyly
Dewi Leyly Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ASN

Life is a journey of hopes.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Bapak Tjip dan Ibu Lina, Legenda Pasangan Romantis di Kompasiana

9 Januari 2021   11:17 Diperbarui: 9 Januari 2021   14:55 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : kompasiana.com

 BAPAK  TJIP DAN IBU LINA, LEGENDA PASANGAN ROMANTIS DI KOMPASIANA

Memiliki pasangan hidup yang setia sepanjang hayat adalah harapan setiap pasangan suami istri ketika memasuki biduk rumah tangga. Pada umumnya, setiap orang ingin memiliki keluarga yang utuh dan bahagia di perjalanan kehidupannya.

Ada banyak proses yang akan dilalui. Ada proses pendahuluan, yaitu proses adaptasi di awal pernikahan. Dimana ada dua orang berkomitmen, dua raga berproses menjadi satu hati. Ada kebiasaan-kebiasaan yang sama, namun kebanyakan berbeda, yang beradaptasi untuk menyatu.

Kemudian ada proses isi, yaitu proses perjuangan dalam menjalani lika-liku hidup berumah tangga. Proses adaptasi kadang bisa selesai di masa awal pernikahan. Namun bisa juga terus berlanjut sepanjang usia pernikahan. Namun, di sela-sela proses adaptasi itu, hidup terus berlanjut. Ada perjuangan mendidik anak-anak, ada perjuangan untuk memenuhi kebutuhan finansial keluarga, dan sebagainya. Kesemuanya itu terjalin dengan sangat dinamis.

Dan yang terakhir adalah proses penutup, yaitu proses yang dialami ketika pasangan telah menghantarkan putra-putrinya menjadi sosok mandiri. Kehidupan pernikahan sebagian besar waktunya kembali dinikmati berdua, dengan sanak keluarga dan handai taulan di sekitarnya.

Bukan menjadi suatu patokan, kapan proses itu dimulai ataupun diakhiri. Bisa jadi semuanya berpadu menjadi satu proses yang harmonis. Terjalin helai demi helai dalam perpaduan yang indah. Memancarkan cahaya yang tidak menyilaukan dan menyatu dengan semesta.

Tentang pasangan hidup yang setia, setidaknya ada satu pasangan yang saya idolakan, yaitu ayah dan ibu saya. Yang kesehariannya menyatu dan memberikan kenangan dalam kehidupan.

Dan sekarang, ketika saya mengenal Kompasiana, ternyata saya terpukau oleh pasangan legenda romantis yang menambah deretan idola pasangan dalam kehidupan saya. Beliau adalah Bapak Tjiptadinata Effendi dan ibu Roselina. Saya biasa memanggil beliau berdua : Bapak Tjip dan Ibu Lina.

Mengapa saya terpukau oleh Bapak Tjip dan Ibu Lina ? dan mengapa saya menjuluki beliau berdua sebagai Pasangan Legenda Romantis di Kompasiana ?

Banyak hal yang membuat saya terpukau pada Bapak Tjip dan Ibu Lina. Perjuangan pernikahan dan kehidupan beliau berdua yang dituliskan di Kompasiana, seperti sebuah kitab terbuka yang menginspirasi kehidupan. Ada pahit getir dan sukacita yang diceritakan dengan lugas. Tidak berniat menggurui tetapi banyak hikmah yang dapat dipetik dalam setiap kisah beliau berdua. Sosok Bapak Tjip dan Ibu Lina yang rendah hati dan pejuang tangguh kehidupan, mewarnai dan menyatu dengan semesta.

Melakukan sesuatu yang disukai, bersama-sama dengan pasangan adalah hal yang romantis bagi saya. Kegemaran Bapak Tjip untuk menulis ternyata sebanding besarnya dengan kegemaran Ibu Lina untuk menulis. Tulisan Bapak Tjip dan Ibu Lina tentang pernak-pernik kehidupan, sarat dengan nasihat yang berharga. Dan ketika beliau berdua juga sama-sama menulis di Kompasiana, bahkan hingga di usia beliau berdua yang tak lagi muda sekarang ini. Sungguh, ini adalah hal yang romantis di dalam hati saya. Terkadang terbersit iri di dalam hati, iri yang positif, seandainya saja pasangan saya juga memiliki hobi menulis... Hehehe...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun