Mohon tunggu...
Dewi Leyly
Dewi Leyly Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ASN

Life is a journey of hopes.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Fe.El Story | Selalu Bersamamu

15 Desember 2020   21:03 Diperbarui: 15 Desember 2020   21:05 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulan di atas loteng / foto. Dokpri

 

Malam ini bintang gemintang berkelip genit di angkasa, kelipnya serupa kerlingan menggoda seorang kekasih pada sang pujaan hati. Bulan sabit hanya tersenyum menyaksikannya, tak ingin merusak suasana mesra yang tercipta di antara mereka.

Di atas atap rumah, seorang pria berjaket gelap asyik menikmati pemandangan di depan matanya. Seorang wanita bergaun sutra putih duduk terdiam bertopang dagu. Sesekali tangannya mengibaskan poni rambutnya yang tertiup semilir bayu. Dari sudut matanya nampak butiran kristal yang enggan beralih.

Sang pria mendekati sang wanita dan memeluknya dari belakang. Setelah menghela nafas panjang, ia berbisik di telinga, "Fe... Menangis lagi ya ?"

Fe terkejut sesaat, lamunannya buyar seketika dan dipaksakannya menyungging senyum menikmati peluk hangat kehadiran sang pria,"Baru selesai acaranya, El ? Maaf kau buka pintu pagar sendiri, aku tak mendengar kedatanganmu tadi."

"Gak papa, Fe." jawab El sambil melepaskan rangkulan tangannya dan duduk di kursi sebelah Fe ," Inget papa lagi ya, Fe ?"

Fe mengangguk ," Kau selalu tau yang mengusik anganku, El,"

El meraih kepala Fe dan merebahkannya di pundaknya, "Jangan tahan tangismu, Fe. Keluarkan jika bisa membuat bebanmu lebih ringan."

"Aku tadi sore melawat seorang teman. Ayahnya baru saja meninggal siang ini. Sepertinya terkena serangan jantung, wong pagi tadi masih sempat main tenis lapangan, tau-tau beliau jatuh seperti kesakitan sambil memegang dadanya," Fe memulai ceritanya.

"Hemmm... Lalu ?"

"Ya, sama teman-temannya langsung dilarikan ke Rumah Sakit. Tapi... gak tertolong, El,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun