Mohon tunggu...
Dewi Leyly
Dewi Leyly Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ASN

Life is a journey of hopes.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Meta-Data

14 Desember 2018   14:59 Diperbarui: 16 Desember 2018   05:57 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meta-Data

Desember ini
Desember ketiga tanpamu
Di saat rinainya menari di ujung bumi
Membias bianglala mempesona

Desember ini
Memudar makna yang pernah ada
Di sela julang sengon Manggis
Yang berganti rimbun nanas di sela cabai

Aku masih melihatmu
Kokoh menawan rimbun menghijau
Di sembul mentari pagi
Terkadang siluet hitammu menguak misteri
Kala mendung bergayut memeluk

Kuhirup segar udaramu
Sunyi dari jamah polusi...

Oh, bukan...
Sesekali beberapanya melintas
Menabur debu di sela deru karbondioksida

Masih liku jalan yang sama
Menemani geliat angan
Yang tetiba menghadirkanmu
Dan juga semangatmu

Desember ini
Berlari seolah menepis arti
Lajunya mengawal dilema di perjalanan
Koyak hati akan tertutup
Meski tak sempurna
Menembangkan cinta yang tak pernah pudar

Desember ini
Desember ketiga tanpa hadirmu
Kisahnya adalah kenangan kepergian
Kala sepasang bola mata
Tetap melihatmu nyata dalam tiada

# Dec 08, 2017
# written by Dewi Leyly

# when.deecei.in.a.dream
# glory.stolen
# original.version

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun