Mohon tunggu...
Dewi Lestari
Dewi Lestari Mohon Tunggu... Lainnya - Bismillaahirrahmaanirrahiim

Semangat Bismillah...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ingatlah Bahwa Kita Makhluk Sosial, Bukan Individual

18 September 2021   23:44 Diperbarui: 18 September 2021   23:50 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
cdn.cdnparenting.com

"Jangan sampai berfikir bahwa kita tak pernah membutuhkan orang lain, sungguh. Sejak lahir hingga meninggal kita membutuhkan orang lain"

Tidak dipungkiri bahwa semua yang kita lakukan senantiasa melibatkan orang lain, membutuhkan orang lain. Jangan sampai kita merasa bahwa kita hebat karena diri kita sendiri, yang pasti itu memang usaha kita. Akan tetapi, di balik semua itu orang lain juga terlibat.

When Pak Mukhlis said "mengapa perkuliahan kita sosial emosional, kata depannya sosial?" saya memang tidak menjawab pertanyaan yang beliau ajukan. Tapi saya berfikir bahwa dengan kata sosial itu tertuju pada kodrat manusia sebagai "makhluk sosial", apakah bisa seperti itu Pak?....  seperti yang saya katakan sebelumnya. Dan jawaban beliau ialah kurang lebihnya seperti ini "emosi tidak akan keluar kalau kita tidak bersosialisasai".

Dari jawaban beliau jelas, bahwa kita sangat, bahkan sangat-sangat membutuhkan orang lain untuk bersosialisasi. Apa iya dengan adanya kita tersenyum, sedih dan lain-lainnya kita ciptakan sendiri? tentu tidak... pastinya ada pengaruh dari hal tersebut bukan?... Sebelum lanjut akan pembahasan mengenai sosial emosional ini, sedikit banyak kita harus memahami apa itu sosial emosional.

Banyak sekali penjelasan-penjelasan mengenai sosial-emosional ini, dari beberapa pendapat dan penjelasan. Salah satu diantaranya yang mudah ialah bahwa sosial-emosional itu dikatakan sebagai pengalaman anak, ekspresi, dan pengelolaan emosi dan kemampuan untuk membangun hubungan yang positif dan bermanfaat dengan orang lain. Penjelasan ini oleh Cohen and others 2005.

Jika membahas pengalaman anak, setiap apa yang dilakukan oleh anak itu adalah sebuah pengalaman baginya, walaupun lebih banyak tidak di ingat akan tetapi akan lebih sering di lakukan. Seperti yang di jelaskan oleh James Baldwin

"Anak-anak memang tidak pernah bagus dibidang mendengarkan orang tua. Namun mereka tidak pernah gagal untuk meniru mereka"

 Kelemahannya mungkin berada di telinganya, tapi tidak dengan ketajaman matanya. Hebat bukaaaan....??? Sepertinya sebagai orang dewasa kita juga bisa menirukan cara anak-anak ini. Seperti menulikan telinga kita untuk orang-orang yang ingin menjatuhkan kita, dan meniru mereka atau orang lain karena kehebatannya. Akan tetapi jangan sampai dengan kita meniru mereka menjadi sebuah paksaan yang menyusahkan diri kita sendiri.

Oke lanjut yaaaa... Selain pengalaman, kemudian ekspresi, dan kemampuan emosi anak belum berjalan sempurna. Anak-anak melakukan sesuai dengan refleks yang ia dapatkan. Maka dari itu hal ini dapat dihubungkan langsung dengan orang-orang terdekat mereka, seperti keluarga, teman sebaya, guru, dan masyarakat.  Karena dengan dukungan dan ajaran dari orang-orang terdekat, anak-anak akan lebih memahami bagaimana mengekspresikan ataupun kemampuan emosi itu di tempatkan.

Dari sedikit penjelasan di atas, berapa banyak manusia itu membutuhkan orang lain. Maka dari itu jangan katakan pada dirimu sendiri bahwa kamu hebat karena diri sendiri. Melainkan masih ada sedikit aliran bantuan dari orang lain. Ingat yaaa kita semua makhluk sosial, bukan individual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun