Mohon tunggu...
Dewi Lestari
Dewi Lestari Mohon Tunggu... Lainnya - Bismillaahirrahmaanirrahiim

Semangat Bismillah...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Otakmu Boleh Besar, Tapi Jangan Sampai Besar Kepala

25 April 2021   21:00 Diperbarui: 25 April 2021   21:13 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"besar kepala itu ungkapan untuk orang yang sombong, tapi besar otak itu di miliki setiap manusia"

Percaya atau tidak, percayalah.... Karena manusia itu memiliki otak kecil dan otak besar. Mengenai hal ini, apakah dengan otak besar saja orang dapat di katakan cerdas, atau jika seseorang itu haya menonjol pada otak kiri apakah orang itu tidak cerdas. Bukan seperti itu yaaaaa...

Bagaimana jika ada sebuah pertanyaan, atau pernah menemukan pertanyaan yang seperti ini "apakah kecerdasan di pengaruhi besar atau kecilnya otak?"

Lantas apa yang ada di pikiran kalian, jawab iyakah? Atau tidak... atau tidak tau.... Hehehehe

Begini, sebelum jauh tentang otak maupun kecerdasan, relaksasi dulu dengan ungkapan seseorang yang saya ingat "asal kamu tau, seseorang tidak diukur dari cerdas atau tidaknya, melainkan indah atau tidak akhlaknya"

Bagaimana? Yakin kan.... Pasti dan harus yakin... eiiits tapi harus diingat juga, bahwa kecerdasan itu juga penting, tetapi akan lebih penting jika akhlak terlebih dahulu yang di junjung  tinggi-tinggi  ya.... Tidak cerdas tidak apa-apa, asal akhlaknya baik itu patut di syukuri,

Semua orang punya jatah masing-masing, mulai dari kekayaan, kecerdasan, tampan, cantik dan lainnya. Tidak perlu yaaa membanding-bandingkan dengan orang lain, terkait apa yang kita miliki, kalau kita sering-sering membanding-bandingkan dengan kehidupan orang lain maka tidak akan kita temukan kesempurnaan atau kecukupan dalam diri kita, betukan?

Naaah... lanjut yaaa.... Tulisan saya kali ini berkaitan tentang kecerdasan, di tambah lagi kecerdasan itu apa ada kaitannya dengan  otak juga?

Tentang besar atau tidaknya otak mempengaruhi kecerdasan masih menjadi perbincangan dan penelitian yang gonjang-ganjing, belum sepenuhnya benar dan belum juga sepenuhnya tidak benar.

Secara pribadi, diantara kita pasti mengetahui apa itu kecerdasan, walaupun kecerdasan sendiri itu memiliki banyak pengertian, ada juga yang menjelaskan bahwa kecerdasan adalah upaya atau bantuan untuk kita dalam merencanakan, bernalar, memecahkan masalah, belajar yang cepat, berpikir, membuat keputusan, dan sebagainya.

Kemudian lanjut dari yang saya sebutkan tadi diatas, bahwa apakah otak yang besar juga termasuk lebih cerdas.

Pada sebuah laman internet yang saya baca, bahwa pertanyaan ini masih menjadi pertanyaan yang sangat membingungkan para ilmuwan, bayangkan ilmuwan saja bingung, lalu apa kabar dengan kita?

Selanjutnya apa yang membuat orang itu lebih pintar dari orang lain? Jawaban yang dicari-cari telah di mulai sejak tahun 1930-an di Eropa dan Rusia, dimana otak ilmuwan-ilmuwan yang sudah meninggal dikumpulkan secara sistematis dan dipelajari dengan cermat. Akan tetapi hasil yang di di dapat tidak banyak diungkapkan saat itu.

Namun ada sebuah hipotesis bahwa otak yang lebih besar dimiliki oleh orang yang lebih pintar, dengan melakukan beberapa kali hipotesis dan di simpulkan bahwa volume otak yang lebih besar secara keseluruhan dapat dikatakan dengan kecerdasan yang lebih tinggi.

Adapun pendapat lain yang mengungkapkan bahwa otak orang yang lebih pintar/ cerdas itu memiliki neuron yang lebih besar dan lebih cepat. Dengan di buktikan akan adanya dendrit, tonjolan bercabang panjang yang melalui setiap neuron yang menerima sinyal dari ribuan sel lain, yang dalam area otak ini kemungkinan berperan untuk mengintegrasikan berbagai jenis informasi.

Oh iya, ada sedikit tambahan bahwa kecerdasan itu juga di dapat dari faktor genetika, atau kecerdasan yang diturunkan dari orangtua kita. Jadi, bahwa ukuran otak itu juga dapat terjadi karena faktor gen saat lahir, dan juga bisa terjadi karena sebuah faktor lingkungan.

Karena berbagai pendapat juga masih dalam kebimbangan, yang mana dapat di katakan masih belum terdapat kepastian. Maka tidak perlu untuk mengambil pusing akan hal itu. Otak yang lebih besar atau bahkan otak yang lebih kecil tidak ada kaitannya dengan kecerdasan, sebab apa? Keduanya saling berfungsi sama dan membantu satu sama lain yang dalam artian sama-sama bekerja dan tidak ada yang lebih cenderung pada satu objek saja atau objek tertentu saja.

Sedikit agak sulit dan rumit memang pembahasan ini, sulit hanya ungkapan kata yang di keluarkan dari lisan, selebihnya akan mudah jika kita banyak-banyak mencari informasi dari berbagai media. Ingatlah pesan ini, sebuah kalimat yang akan membuat kamu lebih percaya dengan dirimu sendiri.

"aku lebih memilih dianggap sebagai orang yang bodoh tapi tahu cara menghargai orang lain, tahu cara memanusiakan manusia dan selalu punya etika. Dibandingkan menjadi pintar tetapi selalu merendahkan orang lain dan menganggap dirinya lebih baik dan sempurna dari orang lain"

Semoga tulisan yang sederhana ini bermanfaat.  Carilah ilmu dari manapun, sebab ilmu saat ini tersebar dimana-mana. Salam dari saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun