Mohon tunggu...
Dewi Lestari
Dewi Lestari Mohon Tunggu... Lainnya - Bismillaahirrahmaanirrahiim

Semangat Bismillah...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Bakat dan Minat Anak agar Tidak Terpendam

2 Desember 2020   10:24 Diperbarui: 2 Desember 2020   10:41 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"bunda, lihat..... adek bawa apa"

"bawa apa sayang..."

(menunjukkan hasil gambarannya)

"waaaah... bagus sekali deeek... "

Anak adalah mutiara... permata bahkan intan yang patut di jaga, di lindungi dan di mengerti. Apalagi anak itu memiliki sebuah keunggulan yang di bawanya sejak ia lahir. Tidak dipungkiri, semua anak memilki kelebihan dan kekurangan. Jangan kan anak, seluruh manusia dibumi ini tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Sebab apa? Allah menciptakan manusia untuk saling melengkapi.

Apa yang di bawa oleh anak ketika baru lahir? Banyak.... Walau ia belum mengerti apa-apa, ia telah membawa sebuah hal-hal yang menarik nantinya, terutama bakat yang dia bawa dari sebelum ia tercipta, maksudnya Allah telah menentukan kepada seorang hamba, sebelum ia diciptakan pada kehidupan dimana  seorang anak itu di lahirkan. Kemudian ketika ia lahir, tangan-tangan nan lembutlah yang akan meneruskan dan memberikan arahan kepada anak suatu saat nanti. Kemudian terbentuklah beberapa cabang lain seperti minat.

Bicara tentang bakat maupun minat anak, itu mencakup cukup luas. Banyak yang perlu dipelajari oleh beberapa orangtua. Akan tetapi, masih banyak diantara orangtua yang mulai merancang masa depan anak. Padahal anak sebenarnya mempunyai kemampuan sendiri, orangtua hanya mengarahkan dan bukan memaksa.

Anak telah Allah anugerahi kemampuan yang luar biasa, dimana anak usia dini sangat mudah sekali menyerap berbagai macam informasi, selayaknya spons yang mudah menyerap air. Dari sinilah letak peran orangtua sebagai tokoh dalam memberikan dan mengenalkan kepada anak pada suatu kegiatan yang diminatinya.

Orangtua harus siap siaga dalam memberikan arahan kepada anak, perlu di ingat, mengarahkan yaaa ayah dan bunda.... Bukan memaksa dengan apa yang kita minta. Seperti anak jika baru lahir, perlu sekali dalam memberikan stimulasi dengan berbagai rangsangan, maka otak kecilnya akan menyerap.

Lalu bagaimana cara menstimulasi dan mengembangkan bakat dan minta anak?

Sebelum itu perlu diketahui apa itu stimulasi. Stimulasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk merangsang kemampuan dasar anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Siapa saja yang harus memberikan stimulasi?

Stimulasi dapat diberikan kepada anak dari orang yang sedang berinteraksi dengan anak, boleh jadi ibu, ayah, babysitter, bahkan anggota keluarga yang lain, seperti nenek, kakek, paman maupun bibi. Begitu juga dengan lingkungan masyarakat. Jika stimulasi yang diberikan tidak memenuhi kebutuhan anak, atau kasarnya stimulasinya kurang maka itu akan dapat menyebabkan penyimpangan atau hambatan tumbuh kembang anak bahkan juga bisa menjadi gangguan yang menetap. Naudzubillah...

Kemudian pengertian bakat. Bakat ialah sifat dasar, yang di bawanya sejak ia lahir. Contohnya saja mewarnai. Saya mengambil contoh keponakkan saya, kira-kira umurnya empat tahun lebih, dan tahun depan mulai masuk ke TK. Ketika ia bermain ke rumah, ia meminta kepada saya dibuatkan sebuah gambar, apapun itu. 

Tapi ia lebih suka dengan animasi-animasi yang berwarn merah muda. Yaap ia sangat menyukai warna merah muda. Apa yang lakukan setelah saya gambarkan tadi.... Sudah bisa ditebak bukan?.... tentu di warnai. Ia sangat menyukai kegiatan mewarani. Nah menurut saya itu adalah sebuah bakat. Dimana bakat tersebut akan dibawanya kepada suatu kenyataan dengan memberikan ia latihan, arahan dan pastinya dikembangkan.

Jika ingin mengetahui bahwa itu bakat atau bukan , adapun ciri-ciri bakat adalah (1) bakat merupakan kondisi atau kualitas yang dimiliki seseorang, yang memungkinkan kondisi tersebut dapat berkembang pada masa yang akan datang. (2) suatu bawaan yang membutuhkan latihan agar terwujud dengan nyata. (3) sebuah potensi yang terpendam. (4) perlu digali, ditemukan, dilatih dan dikembangkan. (5) dapat mencapai pada salah satu bidang tertentu. (6) bahwa bakat tidak selalu identik dengan minat.

Kemudian minat. Minat adalah sebuah keinginan yang lahir dalam diri setiap manusia akan tetapi bukan suatu bawaan dari lahi. Minat itu juga sebuah ketertarikan pada sesuatu hal, dimana ketertarikan itu terjadi karena dorongan yang sangat kuat.

Pada sedikit pembahasan diatas, kembali pada judul saya. Agar bakat minat anak tidak terpendam, bahkan hilang maka perlu sekali diberikan pemahaman, arahan , motivasi dan dorongan.

 Caranya ialah (a) setiap kali anak melakukan sesuatu hal yang disukainya atau istilahnya minat yang sedang ia geluti, maka berilah mereka apresiasi. Berikan ia penghargaan sebagai tanda bahwa Anda sangat menghargai kerja nya. (b) Menciptakan tempat yang akan menggugah rasa ingin tahu anak. (c) pahami dan hargai setiap anak karena anak adalah individu yang unik. 

(d) bangkitkan semangatnya dalam berkreativitas. (e) memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih dan membuat keputusan. (f) memberi dorongan kepada anak untuk mencari berbagai informas. (g) jangan mematikan harapan dan cita-cita nya yang ia bawa dari lahir, dengan menuruti kemauan orangtua. (h) menjalin hubungan yang kondusif terhadap orang tua, teman, masyarkat dan sekolah. (i) memberikan anak stimulasi sesuai dengan usia anak/kemampuan anak. (j) mengajak anak untuk berkreasi sesuai dengan imajinasinya. (k) dan yang paling terpenting ialah orangtua mampu memberikan pengarahan.

Anak tetaplah manusia kecil yang masih membutuhkan  bimbingan, ia tak bisa terlepas begitu saja. Memerlukan sebuah petunjuk yang akan membawanya ke sebuah jalan yang memberikan ia suasana kedamaian, tanpa adanya penekanan bahkan paksaan. Memahami anak adalah tanggung jawab orangtua, yang menjadi tauladan pertama bagi anak. Anak akan memberikan sesuatu hal yang istimewa ketika ia telah diberikan arahan yang baik oleh orangtuanya. Maka dari itu 

genggam tangan anak, tuntunlah ia pada jalan kebaikan, tanpa harus memaksa.

Terimakasih telah membaca tulisan saya. Syukron katsiron

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun