Mohon tunggu...
Dewi Larasati
Dewi Larasati Mohon Tunggu... Freelancer - Sedikit yang kutahu dan ingin kubagi.

Mahasiswa di Universitas Kristen Satya Wacana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Klik di Sini untuk Kamu yang Gila Diskusi, Cepat

23 September 2019   08:52 Diperbarui: 23 September 2019   09:03 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salam harmoni hey pembaca! Mari mengulas apa yang ada dan terjadi disekitar kita saat ini, satukan frekuensi dalam arah berfikir. Apa jawabanmu jika kalian ditanya "Apa tujuan kamu hidup?" tulis jawaban juga di kolom komentar yaa, jadikan akun saya platform untuk berdiskusi. 

Bantu saya ketahui jawaban anda dengan mengisi kolom komentar, untuk saya melanjutkan menulis dari artikel setelah ini. Saya ucap terimakasih banyak, yakin kalau facetoface ini, saya lagi #salamduajaripakeksenyumxixisoimut stop!

Setelah basa-basi yang luar biasa saya di atas, mari kita lanjutkan kegiatan kita ini. Saya berasal dari kota Salatiga, beberapa lahan di daerah disekitar Salatiga sudah dikelola orang luar digunakan untuk pabrik, saya tahu kalian juga pasti tahu pabrik telah berkontribusi dalam pengurangan adanya pengangguran di Negara kita. 

Yang kalian juga harus sadari, "bagaimana dengan Sumber Daya Alam kita, tepatnya lahan?" itu milik kita loo pembaca, jika itu dijual mereka yang kelola wilayah kita, jika itu dikontrak bagaimana jika dibawah tanah ada tambang seperti Freeport? apa kita ulang lagi kesalahan dalam pengelolaan Sumber Daya Alam yang ada.. kalau lahan kita dijual terus menerus, kedepan kita mau pakai lahan apa?

 Cukup atau tidak untuk memenuhi kebutuhan kita kedepan? Logisnya kian hari kian bertambah umur kian besar persaingan kita atas ekonomi untuk penghidupan, tapi semakin banyak tanah warga kita dijual kepada pihak asing, berkurang sedikit demi sedikit juga lahan Sumber Daya Alam yang kita akan kelola. 

Perlu di garis bawahi saya tidak menuliskan artikel ini bukan untuk mahasiswa saja, saya menuliskan untuk semua kalangan. Sempatkah berfikir sedemikian saya tanya lagi? jika baru saja terbenak, selamat anda sudah berhasil berfikir dengan kritis. 

Perluas lagi cara berfikir kita, mari kita bahas soal pertanian dan petani. Pembaca tahu apa pertanian, juga petani pastinya. Pernah dengar kalimat "Gemah Ripah Loh Jinawi" penggambaran dimana betapa kaya raya alam bangsa kita. 

Saya kira itu sebuah kalimat yang punya tujuan untuk kita sadar akan Sumber Daya Alam kita yang sudah jadi kebanggaan dan incaran negara lain pula sampai-sampai nenek moyang kita pernah dijajah, mari kita jaga dan kelola lahan milik kita untuk warga negara sendiri setelah terpenuhi baru kita boleh eksplor.

Menghadapi adanya "Era Revolusi 4.0" era dimana komunikasi digital dengan sebuah portal teknologi yang terus berkembang dengan tujuan merubah mindset atau pola fikir untuk kita bereformasi. 

Maaf bila bahasa saya mungkin berbelit-belit, harap maklum ini benar-benar artikel pertama saya. "Era Revolusi 4.0" mendukung adanya peluang besar untuk kita maju didalam bisnis atau katakanlah berwirausaha dengan lahan besar maupun kecil. Saya perjelas maksud saya, jawaban rekan saya saat ditanya "Mengapa pertanian? dan Kenapa Pertani?"

“Kami cuma mau mengabdi di kampung, tanah kelahiran kami. Terutama di bidang pertanian”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun