20. Memperhatikan perasaan istri.
Keluarga merupakan kelompok terkecil dalam sebuah struktur sosial. Ia adalah pilar utama untuk kokohnya bangunan masyarakat. Jika keluarga-keluarga baik maka baik pula masyarakat tersebut.Â
Sebagai panutan, Rasulullah SAW memberikan contoh bagaimana membangun satu keluarga yang harmonis dan bahagia. Beliau menegaskan bahwa istri tidak hanya sebagai objek kesenangan dan tempat untuk menyalurkan kebutuhan biologis semata. Begitu pula suami, ia tidak hanya bekerja mencari rezeki untuk istri dan anak semata. Namun, sesungguhnya antara suami, istri, dan anak ada terdapat pertalian yang suci dan luhur serta agung.
(sumber : Buku Muhammad SAW The Super Leader Super Manager, karya Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec)