Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Makan Ayam dan Telur Cegah Stunting

28 Desember 2020   20:28 Diperbarui: 29 Desember 2020   10:18 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cegah stunting pada anak balita. (sumber kemkes.go.id)

Mengapa aku mengajari mereka memasak ? "Bun ... Kok anak laki-laki diajari masak sih ???" Nah ... Ini juga pertanyaan yang berkali kudu dijawab dengan -senyum, lalu sedikit penjelasan "Gini loh! Aku kan sering keluar kota ... Kaka dan Mas juga sering harus membuat sarapan sendiri atau bahkan makan malam (karena makan siang kan di sekolah ada katering). Jadi darurat mereka bisa makan. Oya mereka juga sudah bisa masak nasi menggunakan rice cooker sejak kelas 1 SD." "Hhhmmm ... Mereka juga nanti akan tinggal sendiri, mungkin kos saat kuliah. Atau tinggal di rumah sendirian tanpa ada yang bantu masak. Ya kan perlu lah bisa masak yang praktis. Masa harus beli terus ke warung atau restoran ? Bisa tekor atuh uang bulanan ha3 ...", kataku lebih lanjut.

Masakan hasil karya Mas. Ayam opor dan telur rebus. (Dokpri)
Masakan hasil karya Mas. Ayam opor dan telur rebus. (Dokpri)

Alhasil Kaka dan Mas saat kuliah dan tinggal di rumah kontrakan atau di kosan bisalah masak beberapa menu andalan yang sudah diajarkan. Barakallah.

Sedangkan kisah tentang ayam seru juga nih. Ayam ini bisa diungkep dulu dan didinginkan difrezer. Kaka dan Mas bisa menggorengnya sekitar 5 menit saja, bila menjelang makan. Atau aku masak bumbu kecap. Mereka bisa memanggangnya di oven sekitar 15 menit dan siap disantap. 

Sekarang ... Kaka malah punya usaha UMKM Ayam Kampung Umbaran (AKU) ungkep. Pengalaman ternak ayam skala rumah tangga juga dijalani Kaka saat kuliah dan kini sedang bekerjasama dengan peternak lokal untuk pasokan bahan baku ayam ungkepnya.

Ayam Kampung Umbaran  (AKU) ungkep produksi Kaka. (Dokpri)
Ayam Kampung Umbaran  (AKU) ungkep produksi Kaka. (Dokpri)
Menurut Kaka, usaha ini juga ada nilai sosialnya. Selain memudahkan para ibu atau keluarga yang butuh makanan siap saji sehat, nikmat, dan bergizi. Peternak lokal pun terbantu usahanya dengan produksi makanan olahan ini.

...

Kembali ke makan ayam dan telur cegah stunting. Ternyata ayam kampung adalah salah satu makanan dengan protein tinggi dan nutrisi seimbang. Kandungan gizi setiap 100 gr daging ayam kampung mengandung 246 kkal energi. Juga terdapat 37,9 gr protein, 9 gr lemak. Sedangkan ayam broiler mengandung 295 kkal energi, dengan 37 gr protein dan 14,7 gr lemak. Kandungan gizi tersebut dapat menunjang kebutuhan nutrisi anak dan ibu pada 1.000 hari pertama umur kelahiran dan membantu mencegah malnutrisi pada anak balita sebagai salah satu penyebab stunting.

Telur adalah bahan pangan yang mengandung vitamin D, fosfor, vitamin A, vitamin B kompleks, riboflavin, dan selenium. Data yang dirangkum dari Live Science, terdapat nutrisi yang ditemukan secara eksklusif dalam kuning telur yaitu vitamin B12, vitamin D, kolin, dan zat besi.

Liburan sekeluarga kulinernya di bubur ayam Mang Oyo Bandung yang maaakkknyuusss. (Dokpri)
Liburan sekeluarga kulinernya di bubur ayam Mang Oyo Bandung yang maaakkknyuusss. (Dokpri)

Oya ... Keluarga kami kalau liburan di Bandung (sambil sekalian jenguk Kaka dan Mas), biasanya sarapan di bubur ayam Mang Oyo yang maakkknyyuusss. Bubur legendaris ini sudah ada sejak tahun 1970. Saat aku kuliah di ITB tahun 1989 - 1994 pun sudah sering makan di sini. Menunya lengkap. Bubur kental dengan suwir ayam, telur rebus, sate usus atau kulit, cakue, ati-empela plus kerupuk renyah yang sedap banget. Taburan kacang kedelai, bawang goreng, dan seledri ditambah sambal dan kecap bikin ketagihan deh!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun