Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendidik dengan Hati

30 November 2020   07:48 Diperbarui: 30 November 2020   08:04 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak adalah amanah | dokpri

Semoga kami diberikan hati yang lapang, agar mampu menjadi orangtua yang mengikuti sunnah Rasulullah Saw. Tugas orangtua mendidik dan mengajar anak-anak dengan keteladanan. Hanya kepada Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Bijaksana kami memohonkan keikhlasan, kesabaran, kekuatan, dan keistiqamahan dalam menjalankan amanah ini, aamiin ... 

Contohlah suri tedalan utama kita yaitu Nabi Muhammad SAW. Tak ada satu keutamaan yang dianjurkan kecuali beliau lakukan. Rasulullah SAW, bahkan mendahului yang lain dalam mengamalkannya. Sebaliknya,tidak ada kejelekan yang dilarang, kecuali beliau orang yang paling jauh darinya.

Wahai orangtua! Tidakkah kita senantiasa bercermin di waktu sebelum berangkat keperaduan? Tidakkah terus menerus kita bermuhasabah dipenghujung malam ... Apakah kita telah mengajar dengan keteladan kepada anak-anak kita. Ataukah kita ?! Secara sadar atau tidak, telah begitu saja menyerahkan pendidikan kepada sekolah. Lalu orangtua cuci tangan -berlepas tanggungjawab. 

Masa wabah pandemi Covid-19 sejatinya adalah kawah candradimuka bagi orangtua. Mau tidak mau ya ... Harus menjadi guru anak-anak di rumah kan? Sekarang 24 jam loh anak-anak bersama kita.

Dimasa yang lampau seakan semua urusan pendidikan beres di sekolah. Orantua tinggal bertanya, 'Ada PR apa Nak ?! Kadang itupun sambil melotot karena nilai ulangan anak tak sampai KKM. Atau  pagi hari orangtua berteriak, 'Adeeeee ... Cepetan telat nih! Berangkat sekolah aja males ... Mau jadi apa kamu ?!' 

Dilain waktu orangtua kecewa tak berkesudah. Apa yang diangankan tak sesuai kenyataan. Berbagai teori pendidikan diajarkan. Sekolah-sekolah dengan gencar mempromosikan keunggulannya. Namun, di tengah-tengah kita -orangtua menjadi tak habis pikir ? Mengapa anak-anak terkesan tidak lagi memiliki tata perilaku atau kepribadian yang baik. Kata-kata yang keluar dari mulut anak-anak kadang di luar dugaan -sangat kasar. Bahkan tindakannya menjurus kepada kriminal. Tak bersemangat belajar. Ikut gank free sex atau nonton film porno.

Sekali lagi ... Tanda tanya ? Muncul di benak orangtua. 

Dalam buku Muhammad Saw 'The Super Teacher', dijelaskan contoh keteladanan Rasulullah Saw. yaitu:

Ketika Beliau mengajarkan sedekah, maka beliau sendiri sangat dermawan. Jika ajaran Beliau adalah memaafkan orang-orang yang dzalim (kepada beliau), terbukti Beliau sangat pemaaf tidak mendendam. Beliau mengajarkan tawadhu' (rendah hati), beliau orang yang tawadhu' juga zuhud. Perhatikan kisah Beliau benar-benar sebagai orang yang zuhud terhadap dunia. Rasulullah SAW berkata lembut, murah senyum, tidak suka menyalahkan orang lain.

Nabi Muhammad SAW memberi contoh makan dan minum yang halal dan thoyib. Tidak boleh mengambil harta yang bukan haknya. Khamar / minuman keras dan zina diharamkan. Menganjurkan menyambung silaturahim. Memberi makan orang miskin. Menyayangi anak-anak yatim. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun