Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

MRT Gaya Hidup Baru

16 Oktober 2020   18:04 Diperbarui: 17 Oktober 2022   08:30 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
stasiun mrt blok m| dokpri

Akhir pekan sebelum wabah pandemi Covid-19 datang. Aku mengajak si bungsu keliling kota Jakarta menggunakan moda transportasi umum. Kami memilih beberapa jenis moda, pertama dari rumah kami berjalan kaki. Ingat pesan Pa Anies Baswedan, bahwa kaki adalah alat transportasi terhebat dan paling praktis. Ke mana kita akan melangkah ?; Maka kaki akan menemani . 

Rumah kami tak jauh dari halte Transsjakarta Pasar Kramatjati. Kurang lebih 300 meter kami sudah menempelkan kartu untuk masuk ke dalam halte. Duduk sebentar menanti Tj jurusan Kampung Rambutan - Blok M. Tak lama datang bis berwarna biru ... Pintu terbuka dan traalalaaaa ... Hawa dingin menyeruak dari dalam bis. Adem sekali bis yang kami tumpangi ini. Alhamdulillah ... Tempat duduk juga banyak yang kosong. 

Perjalanan sekitar satu jam, sampailah di Terminal Blok M. Lalu kami berjalan menuju stasiun MRT. Apa itu MRT ?; Aku bertanya kepada Teteh (panggilan sayang anakku). 'Gak tahu Bu ...'.  MRT singkatan dari Moda Raya Terpadu atau Mass Rapid Transit. Kereta yang digunakan diberi nama Ratangga dalam bahasa Jawa kuno berarti kendaraan beroda. Waaaahhh ... Teteh senang sekali menyusuri pedestrian dengan deretan toko jadul. Keren! Begitu ungkapnya saat kami menaiki lift menuju lantai stasiun.

lift berlapis kaca tampak modern | dokpri
lift berlapis kaca tampak modern | dokpri
Lift ini juga menyambungkan sisi terminal dengan pusat perbelanjaan di sebrang sana. Jadi aman ya tidak menyebarang sembarangan. Suanana terasa modern dengan tampilan kaca di sekeliling lift. 

Stasiun berada di lantai tiga didesain dengan atap tenda. Beberapa tempat duduk disiapkan untuk penumpang yang masih menunggu kereta datang. Oya ... tadi di lantai dua Teteh sempat membaca sekilas buku yang disediakan oleh pengelola. Asyik juga nih ... Jika harus menunggu lama, kita bisa membaca untuk mengisi waktu.

Pojok Baca di Stasiun MRT Blok M| dokpri
Pojok Baca di Stasiun MRT Blok M| dokpri
Gaya hidup baru yang menurutku sangat baik. Teteh tergolong Gen-Z yang lahir setelah tahun 1995 hingga tahun 2010. Generasi ini sudah berkenalan dengan internet dan perangkat digital semenjak masih balita. 

Nah ... Kondisi kota Jakarta yang -katanya macet dan padat lalu lintas tentu harus disiasati dan diberi solusi. Moda transportasi umum adalah salah satu solusi tepat guna dan harus didukung. Walau kami ada kendaraan pribadi, mobil dan motor. Namun alangkah bijak bila lebih sering menggunakan transportasi umum untuk bepergian. 

Kartu elektronik memudahkan transaksi di setiap stasiun dan halte | dokpri
Kartu elektronik memudahkan transaksi di setiap stasiun dan halte | dokpri

Tujuan kami kali ini adalah Bunderan HI. Kereta pun sudah datang. Senangnya Teteh menaiki kereta yang bersih, wangi, aman, dan nyaman. Pemandangan di luar jendela kereta masih bisa dilihat hingga Masjid Agung Al Azhar Kebayoran Baru. 

Perlahan kereta menurun dan memasuki terowongan gelap. Lampu-lampu di dalam gerbong pun menyala terang. Tak lama berselang setelah di beberapa stasiun kereta menurun dan menaikkan penumpang, sampailah kami di stasiun akhir Bunderan HI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun