Mohon tunggu...
Dewi Komalasari
Dewi Komalasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

Mahasiswa Semester 5 Universitas Negeri Surabaya - Program Studi Pendidikan Biologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKNT Asistensi Mengajar Sidoarjo 1 2022 Mengajar P5 di SDN Wedi

30 November 2022   20:18 Diperbarui: 30 November 2022   20:30 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perguruan tinggi merupakan suatu instansi tertinggi dalam Pendidikan yang memiliki pedoman yang dikenal dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang memiliki tiga bidang utama yang menjadi pedoman utama dalam pelaksanaan Pendidikan di perguruan tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 

Salah satu upaya untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang pengabdian kepada masyarakat ialah melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta potensi di suatu daerah tertentu. 

Bertepatan dengan hal itu, kami melaksanakan kegiatan KKN di Desa Wedi, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo.

Desa Wedi merupakan sebuah desa di wilayah Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Dengan kondisi masyarakat yang sudah modern, dan dengan sumber daya yang mendukung terutama dalam bidang pendidikan. Pendidikan merupakan pilar bangsa yang memegang peran penting pada perkembangan dan kemajuan bangsa di Indonesia. 

Pendidikan sejak dini merupakan salah satu kunci mengatasi keterpurukan bangsa, khususnya dalam menyiapkan sumber daya manusia yang handal. Menyadari hal tersebut maka aspek pendidikan ini menjadi salah satu poin penting yang harus diperhatikan oleh pemerintah desa. Di Desa Wedi terdapat layanan pendidikan baik formal maupun non formal. Salah satu pendidikan formal yakni SDN Wedi. 

Dokpri
Dokpri

Seperti yang kita ketahui juga Kemendikbudristek mengumumkan strategi untuk pemulihan Pendidikan yang relevan untuk masa depan, yakni dengan pemerintah menyiapkan transisi perubahan Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Merdeka yang lebih fleksibel dan sederhana. Guru sebagai pekerja profesional yang memiliki kewenangan untuk bekerja secara otonom, berlandaskan ilmu pendidikan. 

Perubahan kerangka kurikulum tentu menuntut adaptasi oleh semua elemen sistem pendidikan. Proses tersebut membutuhkan pengelolaan yang cermat sehingga menghasilkan dampak yang kita inginkan, yaitu perbaikan kualitas pembelajaran dan pendidikan di Indonesia. 

Masa transisi kurikulum ini terjadi di SDN Wedi yang sedang masa peralihan kurikulum dari Kurikulum 13 menjadi Kurikulum Merdeka. Sehingga hal tersebut menjadi tantangan sendiri bagi tenaga pendidik SDN Wedi yang membutuhkan adaptasi dan bantuan dalam merancang inovasi pembelajaran bagi peserta didik sesuai dengan kurikulum baru, yakni Kurikulum Merdeka. 

Salah satu program yang termuat di dalam Kurikulum Merdeka adalah Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk meguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.

Maka dari itu, kami membantu SDN Wedi dalam mengajarkan P5 sebagai tuntutan kurikulum merdeka. Sebelum mengajar, kami menyiapkan beberapa prasarana juga berupa mengecat lapangan voli, engkle, serta membuat bakiak. 

Dokpri
Dokpri

Selanjutnya, Di SDN Wedi kami melaksanakan 2 program kerja yakni membantu guru dalam pembelajaran P5 bertemakan kearifan lokal dan pojok baca. Pembelajaran P5 merupakan tuntutan kurikulum merdeka dimana pada SDN Wedi diterapkan pada kelas 1 dan 4. Dimana setiap Sabtu kelas 1 dan 4 mengenakan pakaian adat jawa dan melakukan kegiatan diluar kelas berupa melakukan permainan tradisional. 

Adapun permainan tradisional yang kami rencanakan yakni bakiak, gobak sodor, engkle, kucing-kucingan, boi-boian, kicir angin, dan ular tangga jumbo. Pada minggu pertama kami alokasikan kelas 1 memainkan bakiak dan kelas 4 memainkan gobak sodor. Kemudian minggu kedua dialokasikan kelas 1 bermain engkle dan kelas 4 bermain boi-boian. Minggu ketiga dialokasikan kelas 1 kicir angin dan kelas 4 kucing-kucingan. Minggu keempat dialokasikan kelas 1 ular tangga dan kelas 4 bakiak. 

Selain bermain kami juga menambah materi dengan mengajak adik-adik kelas 1 mewarnai huruf (kegiatan poster) yang huruf tersebut digabung membentuk sebuah kalimat. Selanjutnya kami juga membuat pojok baca yakni dengan menata rak-rak dan mengisi buku pada lemari di pojok kelas. Selama kegiatan mengajar di SDN Wedi, siswa merasa senang dalam bermain dan belajar serta pelaksanaan berjalan dengan lancar meskipun terdapat beberapa kendala seperti dari cuaca. 

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun