Mohon tunggu...
Dewi Hidayati
Dewi Hidayati Mohon Tunggu... Lainnya - Santri

Menulislah! Maka engkau akan abadi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Efektifkah Pembelajaran Daring pada Anak SD?

19 November 2020   14:15 Diperbarui: 19 November 2020   14:28 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kontributor: Lulu Salsabyla Adnani, Mahasiswa KKN RDR Kelompok 67 UIN Walisongo Semarang

Sudah setengah tahun lebih hampir dari seluruh negara memberlakukan lockdown atau stay at home (dirumah saja) karena adanya Covid 19. Lockdown di Indonesia diberlakukan mulai dari 21 Maret 2020 dan mulai di berlakukan new normal pada awal bulan Juni 2020. New normal diberlakukan dengan alasan ekonomi. Pandemi ini membuat hampir lumpuh perkekonomian yang ada di Indonesia. Tidak adanya aktivitas sosial membuat roda perekonomian terhambat. Sudah bosankah kalian dirumah saja?

Sebelum era new normal pandemi Covid 19 ini masyarakat tidak diperkenankan untuk keluar rumah. Masyarakat dihimbau pemerintah untuk bekerja, belajar, dan beribadah dirumah. Jadi benar-benar tidak ada aktivitas yang dilakukan diluar rumah. Dikutip dari Kompas, 28 Maret 2020, Dampak virus Covid 19 ini terjadi di berbagai bidang seperti, sosial ekonomi, pariwisata dan pendidikan.Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan pemerintah pada 18 Maret 2020 segala kegiatan didalam dan diluar ruangan di  semua sektor sementara waktu ditunda demi mengurangi penyebaran corona terutama pada bidang pendidikan. Pada tanggal 24 Maret 2020 Menteri Pendidikan danKebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan surat edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid. Dalam surat edaran tersebut dijelaskan bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring atau jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Belajar di rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid 19.

Pembelajaran daring adalah hal yang menarik untuk dibahas di masa pandemi covid 19 ini. Terutama pada tingkatan Sekolah Dasar (SD). Apakah semua anak SD bisa mengoperasikan handphone atau laptop guna pembelajaran daring ini?. Dilansir dari Jural Ilmu Pendidikan yang berjudul " Dampak Covid 19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar" yang ditulis oleh Wahyu Aji Fatma Dewi, "Pembelajaran yang dilaksanakan pada sekolah dasar juga menggunakan pembelajaran daring atau jarak jauh dengan bimbingan orang tua. Menurut Isman pembelajaran daring merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam proses pembelajaran. Dengan pembelajaran daring siswa memiliki keleluasaan waktu belajar, dapat belajar kapanpun dan dimanapun. Siswa dapat berinteraksi dengan guru menggunakan beberapa aplikasi seperti google classroom, video converence, telepon atau live chat, zoom meetings maupun melalui whatsapp group."Pembelajaran ini merupakan inovasi pendidikan untuk menjawab tantangan akan ketersediaan sumber belajar yang variatif. Keberhasilan dari suatu model ataupun media pembelajaran tergantung dari karakteristik peserta didiknya. Sebagai mana yang diungkapkan oleh Nakayama bahwa dari semua literatur dalam e-learning mengindikasikan bahwa tidak semua peserta didik akan sukses dalam pembelajaran online. Ini dikarenakan faktor lingkungan belajar dan karakteristik peserta didik". (Nakayama M, Yamamoto H, 2007).

Kesulitan yang dialami orang tua dan siswa itu sendiri dialami oleh orang tua saya dan adik saya sendiri ketika pembelajaran daring. Adik saya yang baru memasuki Sekolah Dasar (Kelas 1 SD) pun agak kesulitan jika harus mengikuti pembelajaran via online ini. Baru kelas 1 SD saja adik saya diwajibkan untuk mengumpulkan beberapa tugas di setiap minggunya. Dimana tugasnya sering disuruh berbentuk video  contoh hafalan Surah An-Nas, hafalan do'a sehari-hari, dan terlebih yang lebih sulit lagi daripada itu disuruh menghafal lagu Yamko Rambe Yamko. Lagu yang berasal dari Papua itu mempunyai lirik yang susah dihafalkan jika untuk anak Kelas 1 SD. Sebagai pengganti guru di sekolah disini orang tua berperan sangat penting dalam mendampingi atau membimbing anak ketika sedang melaksanakan pembelajaran ataupun mengerjakan tugas sekolah. Dan tak jarangpun orang tua kesusahan dalam membimbing anaknya ketika belajar. Dari segi waktu atau dalam menghadapi mood anak yang naik turun. Bukan hanya soal pendampingan orang tua yang harus diperhatikan, tugas siswa pun tak kalah penting harus diperhatikan guru tidak boleh terlalu memberatkan siswa dengan tugas yang. Terkait mediaa yang digunakan untuk pembelajaran seperti handphone atau mengguakan laptop tidak semua anak SD sudah mempunyai itu. Ada mungkin sebagian siswa masih menggunakan hp orangtuanya untuk pembelajaran. Entah untuk mengunduh video atau materi pembelajaran ataupun untuk mengumpulkan tugas. Di dalam Jaringan internetpun seringkali terjadi kendala. Koneksi jaringan internet bergantung pada tempat tinggal siswa. Siswa yang bertempat tinggal di desa atau daerah terpencil yang seringkali menghadapi masalah tentang koneksi internet ini. Jaringan yang tidak stabil ini menyebabkan siswa dalam mengakses pembelajaran. Dalam mengakses google clasroom atau dalam mengunduh video pembelajaran di whatsapp tentu saja siswa merasa kesulitan.

Untuk membuat pembelajaran daring lebih efektif lagi, kedepannya guru diharapkan dapat menerapkan hal-hal berikut ,yaitu: (1) pemberian materi pembelajaran yang diringkas; (2) tidak mengirim materi video pembelajaran dengan kualitas HD karena akan menguras banyak kuota ; (3) video pembelajaran harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami; (4) mengurangi tugas; (5) selalu memberikan materi sebelum memberi tugas; (6) mengingatkan peserta didik terkaitan tugas yang diberikan dan kapan deadline terakhir pengumpulan tugasnya.

Solusi dari permasalahan ini adalah pemerintah harus lebih menyebarluaskan pembagian kuota internet secara cuma-cuma (gratis). Pemerintah bisa bekerja sama dengan beberapa provider yang ada di Indonesia untuk membantu pembelajaran daring ini. Tak hanya kuota gratis untuk pembelajaran saja, tetapi kuota utama atau kuota yang bebas digunakan untuk apa saja. Karena biasanya kuota yang dibagikan kepada siswa terbatas hanya untuk mengakses situs atau web untuk belajar saja. Jadi sama saja kuota itu tidak terlalu membantu. Kuota utama menurut saya lebih bisa membantu siswa karena banyak guru yang memberikan tugas via whatsapp dan disitu juga pengumpulannya. Tetap dalam kontrol orang tua dalam peggunaan kuota gratis ini agar dapat bermanfaat. Tidak malah disalahgunakan untuk membuka aplikasi instagram atau youtube.

Selain masalah jaringan internet, media pembelajaran untuk siswa SD pun juga harus diatasi dengan Pemerintah memberi fasilitas komputer dan wifi gratis di desa-desa yang cukup terpencil atau daerah yang susah sinyal. Dengan itu siswa tidak hanya mengandalkan hp orangtuanya untuk pembelajaran daring. Siswa bisa menggunakan fasilitas gratis yang sudah disediakan pemerintah untuk pembelajaran daring.

Dibalik semua itu, kesuksesan pembelajaran daring juga bergantung oleh semua pihak. Dari guru yang selalu membuat RPP sebelum melakukan pembelajaran, selalu mengingatkan tugas siswa, dan mendata siapa saja yang belum mengumpulkan tugas. Jadi tidak ada alasan untuk siswa untuk lupa mengumpulkan tugas karena guru senantiasa mengingatkannya. Dan yang lebih berperan dalam proses pembelajaran daring ini adalah orangtua. Karena orang tua yang senantiasa memperhatikan tugas anak dan setia mendampingi anaknya untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh masing-masing gurunya dan tak kalah penting selalu memberikan semangat kepada anaknya. Kerjasama yang baik antara pihak sekolah, guru, siswa, orang tua siswa menjadi faktor penentu egar pembelajaran daring dapat berjalan dengan efektif.

Semoga pandemi covid 19 ini bisa segera berakhir agar kita dapat beraktivitas seperti normal sebelumnya. Bisa kerja, sekolah, kuliah, jalan2 berwisata dll. Keluar rumah tanpa takut terpapar virus yang dapat mematikan itu. 

Cepat membaik dunia.. aamiin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun