Broken home adalah situasi dimana seseorang yang memiliki masalah dalam sebuah keluarga akibat perceraian orang tua, tetapi dalam broken home banyak yang menjadi korban salah satunya yaitu Anak, mengapa demikian? Karena ketika orang tua memutuskan untuk berceria lingkup paling inti yaitu anak akan merasa kehilangan panutan dalam kehidupannya dan itu membuat anak akan menjadi tidak terkontrol dalam melewati kehidupannya.
Banyak sekali dampak dari broken home yang terjadi di masyarakat contohnya, anak yang salah pergaulan, anak yang tidak memiliki tujuan hidup, bahkan ketika tingkatan broken home sudah sangat parah anak akan berfikir bahwa dunianya gelap dan penuh dengan ketidak adilan, penuh dengan rasa tidak aman, bahkan anak akan berfikir dirinya tidak cukup untuk dicintai, tidak cukup berharga bagi kedua orangtuanya.
Sehingga ketika nanti dia akan mulai memasuki masa-masa pendidikan mungkin saja dia akan menjadi pemalu, agresif, atau juga menjadi anak yang sulit bersosialisasi dengan teman-temannya. Selain dalam lingkungan pertemanan dalam proses pembelajarannya anak akan menjadi rendah diri, menganggap dirinya tidak mampu mengikuti pelajaran, itu dalam segi pendidikan.Â
Tidak jauh beda dari segi pendidikan , dari segi pertemanan anak akan menjadi sensitif, mudah tersinggung selain itu dia akan menjadi anak yang ragu-ragu dalam berteman, sehingga dia lebih suka menyendiri dari pada bersosialisasi dengan teman-temannya.Â
Selain dalam segi pendidikan dan pertemanan, dalam segi Dunia kerja juga akan berpengaruh Karena biasanya dia akan sulit untuk menjadi seorang pemimpin karena dia memiliki rasa ragu dalam dirinya, dan apabila dia bekerja di dalam sebuah grub/tim dia akan cenderung menjadi anggota dibanding menjadi pemimpin di dunia kerja. Jadi memang dampak dari broken home  tidak hanya berdampak diawal kehidupan tetapi di sepanjang rentan kehidupan yang akan datang.