Berbicara tentang membangun bisnis, adalah tidak sebatas pada uang ataupun seberapa berkembangnya bisnis kita dalam kurun waktu cepat. bagi saya, jika pebisnis pemula beranggapan bahwa bisnis yang dirintis harus 'terlihat' growth di luar, memiliki banyak cabang, pengembangan usaha dimana-mana dalam waktu singkat, saya rasa kurang tepat. Esensi bisnis yang sesungguhnya adalah, siapa yang mempu bertahan dan paling konsisten di waktu yang lama.
Revolusi industri 4.0, selain memiliki segudang peluang bagi masyarakat, pun memiliki tantangan yang harus dapat dipecahkan dan berujung solusi yang sifatnya solutif, bukan Hanya berakhir pada lembaran kertas-kertas digital. Karena Indonesia sedang diberkahi oleh bonus demografi yang cukup baik, maka dampaknya pun generasi muda sudah banyak yang melirik pola 'business mode' yang menjamur di kalangan milenial.
Saya sebut milenial, mengapa?
Milenial yang jago bisnis tidak mengenal kalangan tertentu dan rentang usia tertentu, sering kita lihat bahwa pebisnis muda dengan rentang usia di bawah 30, khususnya di Indonesia juga banyak yang menuai kesuksesan dini. Tapi jangan salah, untuk meraih sukses, sebelumnya harus melewati fase menyakitkan yang sering kita sebut dengan fase gagal, jatuh, bangun dan akhirnya bertahan.
Sejalan dengan kesuksesan milenial diatas, tidak jarang yang gagal dan akhirnya menghilang dari antero perbisnisan dan akhirnya nama atau brandnya tidak terdengar bahkan tidak diingat sama sekali.Inti dari tulisan ini, adalah seberapa kuat kita bertahan dalam bisnis.
Saya tidak akan berbagi Mengenai cara untuk menjaring keuntungan lewat bisnis. Karena bagi saya, bertahan adalah jawaban utama untuk menjaring pundi-pundi kejayaan yang selama ini kita bangun dalam bisnis.
Mau tau kiatnya, tidak ada salahnya kita sharing dalam beberapa point berikut :
Bangun dari mimpi, bergerak dengan aksi
Seringkali, para motivator menyarankan untuk bangun dengan mimpimu. Lakukanlah apa yang membuat kamu hidup. ya,, memang benar. Apapun yang membuat mimpimu berkembang, lakukan dan geluti. Dari mimpi itulah akan tumbuh cabang-cabang anak mimpi yang akan membawamu ke puncak tujuan dari mimpi kita, yaitu sukses.
Sama halnya dalam dunia bisnis, jangan sekali-kali memimpikan suatu hal yang nantinya kita tidak akan sanggup bergelut dan konsisten di dalamnya. Memang sebatas mimpi, Hanya mimpi yang kita ciptakan harus rasional dan terkoneksi dengan rencana aksi agar dapat direalisasikan.
Kelola asset untuk mendapat second asset
Setelah kita berani bergerak dan membangun bisnis dengan 'mimpi' tadim maka tidak menutup kemungkinan kita akan memiliki pengalaman 'kesuksesan pertama' yang Tuhan berikan dalam menjalankan bisnis. Saat kita mencicipi kesuksesan pertama dari usaha kita tadi, maka akan tumbuh semangat baru dari euforia tadi untuk merancang model bisnis yang paling sesuai bagi kita.
Apa yang harus kita lakukan agar sekali lagi kita dapat konsisten dalam bisnis? Kesuksesan yang diraih, segera ditransformasikan kedalam asset yang nanti akan berkembang menjadi aset dua, tiga, empat bahkan seratus. Bahasa keren yang saya aminkan dalam sharing binis adalah jangan malu terlihat miskin oleh sesama. Pentingnya bijak dalam memilih aset agar bisa menghasilkan aset lain, perlu diasah dan melakukan perhitungan yang matang.
Rumus Fokus 1 for 100
Rumus ini adalah rumus pribadi yang saya ciptakan sendiri dalam memulai bisnis saya, dan akan saya bagikan di tulisan berikutnya. Dalam membangun kerajaan bisnis, dari tahap startup, model bisnis, canvasing, manajement hingga closing saya menggunakan rumus fokus 1 for 100. Mengapa saya menggunakan angka 1, 1 berarti adalah langkah atau step pada saat memulai, apapun itu, misal karir, bisnis atau lainnya. Fokuslah pada 1 langkah awal tersebut untuk melahirkan cabang-cabang fokus yang lain.
Angka 100, bagi saya angka 100 adalah angka yang rasional yang mampu manusia wujudkan dalam membangun kerajaan bisnis atau cabang-cabang kesuksesan lain. Ada yang sempat bertanya, mengapa tidak menggunakan 'tak terhingga' saja? Saya akan berbalik tanya, apa yang dapat kita lakukan dengans sesuatu yang tak terhingga tadi? Apakah sama dengan rasa cinta tak terhingga?
Ciptakan solusi yang solutif
Berbisnis adalah menciptakan jawaban dari permasalahan orang banyak. Semakin kita paham akan betapa pentingnya menyediakan solusi yang solutif bagi orang lain, maka semakin tinggi pula peluang kita untuk meningkatkan potensi bisnis kita di masyarakat. bertahan, bukan urusan yang susah lagi jika kita telah menemukan polanya. Sedia solusi yang solutif akhirnya mampu bertahan ditengah perubahan zaman.
Jangan pernah menyerah ketika kita sudah berada di zona usaha, jangan pernah berpikir untuk kembali menyerah. Sekali kita menyerah, kita akan membuang segudang kesempatan, rugi waktu, tenaga bahkan pikiran. Jika rugi materi saya kira tidak sebanding dengan tenaga dan juga wajtu yang telah kita alokasikan untuk menemukan pola bisnis yang baik. Ingat, coca cola saja di awal penjualannya hanya mampu menjual 25 botol saja. Pantaskah kita untuk menyerah? Yang bertahan adalah yang mampu berkembang dan besar.