Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Social Shopping Jadi Aman dan Menyenangkan Bersama Uangku

31 Desember 2016   00:08 Diperbarui: 31 Desember 2016   00:23 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sandwich goreng berisi aneka topping yang dipesan via merchant UANGKU (Dokumentasi pribadi)

Makanan yang terendam minyak dalam penggorengan kulitnya telah berubah warna menjadi kekuningan. Di ruang sebelah, wangi kopi hitam menyebar, menebar kehangatan. Aku segera menyiapkan piring dan menata makanan sekenanya. Tak perlu garnish, sandwich goreng ini sudah menggoda. Apalagi ditemani kopi hitam kental. Petang terasa sempurna.

Sandwich goreng ini terdiri atas dua isian. Yang berwujud persegi mirip lumpia berisikan stik keju dan pasta cokelat. Sementara yang berbentuk segitiga memuat pizza mozarella. Aku menggigit sandwich yang berbentuk persegi, lalu merebaklah lava cokelat yang sedap. Menyantap sandwich dengan rasa manis dan gurih dari stik keju bersama kopi hitam terasa lengkap. Apalagi petang ini terasa damai. Si Nero, kucing tersayang sudah sehat setelah beberapa hari rawat inap. Di halaman ia nampak berceloteh dengan kucing-kucing, mungkin bercerita pengalamannya semasa menjalani rawat inap di klinik. Setelah puas bercengrama dengan kawan-kawannya, ia kembali pulas.

Nero sudah sembuh dari sakitnya membuatku merasa lega (Dokumentasi pribadi)
Nero sudah sembuh dari sakitnya membuatku merasa lega (Dokumentasi pribadi)
Kugigit sandwich berbentuk segitiga. Rasanya dominan gurih dan asin. Sandwich dengan merk King Sandwich ini kubeli secara social shopping dengan menggunakan dompet elektronik bernama UANGKU. Tak perlu keluar rumah. Praktis. Setelah memesan, selang dua hari kemudian sandwich beku ini sudah tiba di rumah, siap digoreng dan disantap.

Sandwich beku cepat dikirim dan aman (Dokumentasi pribadi)
Sandwich beku cepat dikirim dan aman (Dokumentasi pribadi)
Social Shopping dan Plus Minusnya

Mungkin di antara Kalian masih ada yang bingung apa yang dimaksud dengan social shopping, apa kelebihan dan juga keterbatasannya?

Istilah social shopping mulai menanjak ketika belanja online semakin populer dan kepemilikan gadget terakses internet di Indonesia semakin meningkat.  Social shopping salah satu metode belanja online dimana pembelian dilakukan lewat layanan jejaring media sosial. Ada pengaruh rekomendasi dari teman-teman dan biasanya pengalaman berbelanja tersebut dibagikan ke jejaring pertemanan. Oleh karena konteksnya belanja online, maka sistem belanja ini juga dilakukan via media sosial, seperti facebook dan instagram.

Fanny Verona, Marketing Director UANGKU menjelaskan plus minus social shopping (Dokumentasi pribadi)
Fanny Verona, Marketing Director UANGKU menjelaskan plus minus social shopping (Dokumentasi pribadi)
Di Indonesia potensi e-commerce sangat besar, pada tahun ini diperkirakan terjadi transaksi sebesar Rp 394 triliun dan transaksi tersebut tiap tahun diperkirakan naik seiring dengan penetrasi internet yang semakin meluas. Data tersebut bukanlah muluk-muluk. Berdasarkan data yang dirilis Telkom Indonesia pengguna internet di Indonesia tahun 2016 telah mencapai 132,7 juta, dimana didominasi generasi milenial, yaitu yang berusia 25-29 tahun. Sebagian besar dari mereka mengakses internet menggunakan mobile internet.

Internet tersebut bukan hanya digunakan untuk mencari informasi, namun juga untuk berbisnis dan membeli barang atau jasa. Dari angka 132, 7 juta tersebut, 93,4 juta di antaranya telah melakukan jual beli secara online. Namun, selebihnya masih ragu akan sistem keamanan pembayaran online, termasuk kebocoran data pribadi saat melakukan transaksi jual beli. Sedangkan media sosial favorit yang digunakan di antaranya facebook (82,2 juta) dan instagram (22,2 juta).

Pada acara kompasiana nangkring bersama UANGKU yang diadakan Minggu (30/10/2016), Fanny Verona, Marketing Director UANGKU, menjelaskan bahwa terjadi sekitar 2,7 juta transaksi belanja online per harinya. Dari metode belanja online  tersebut hanya 20 persen yang menggunakan situs e-commerce. Lainnya menggunakan metode social shooping seperti aplikasi bertukar pesan (Line, Whatsapp, BBM) sebesar 27%, forum jual beli 27%, dan media sosial (facebook dan instagram ) sebesar 26%.

Metode belanja online di Indonesia (dok. UANGKU)
Metode belanja online di Indonesia (dok. UANGKU)
Berbeda dengan negara lain, masyarakat Indonesia memang lebih banyak berbelanja dengan menggunakan social shopping daripada berkunjung ke situs e-commerce. Ada berbagai alasannya. Di antaranya kebiasaan mengobrol atau berinteraksi di kalangan masyarakat, sikap 'cerewet' atau ingin mengetahui kondisi barang secara detail, personal touch yang hadir di setiap transaksi via social shopping, juga tidak semua masyarakatnya memiliki rekening di bank.

Memang jika dibandingkan antara saat ini dan satu dekade silam, sebelum facebook lahir, kebanyakan penjual memajang barang dagangannya via blog pribadi atau menawarkan di mailing list dan forum jual beli. Setelah facebook hadir, banyak kawan sekolah yang menawarkan dagangannya dengan men-tag akun teman-temannya agar banyak yang melihat. Dan ketika pengguna instagram semakin banyak, maka pedagang baru pun bermunculan. Sebagian besar di antaranya adalah ibu rumah tangga yang mencari sampingan dan kalangan UMKM. Tidak sedikit yang sukses dari berdagang via media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun