Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jennifer Lawrence-Bradley Cooper Kembali Mesra di Serena

4 September 2015   11:21 Diperbarui: 4 September 2015   11:39 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Poster Film Serena (sumber:indiewire.com)"][/caption]

Film Silver Linings Playbook memang sukses menjadikan pasangan Jennifer Lawrence dan Bradley Cooper sebagai aktris dan aktor bersinar di ajang Oscar. Keterlibatan keduanya di American Hustle juga menarik perhatian.Tak heran jika sineas film kembali melirik duo ini di film Serena. Apakah kolaborasi keduanya juga berhasil di film ini?

Melihat poster filmnya, saya menebak-nebak filmnya bakal seperti Australia yang dibintangi Nicole Kidman dan Hugh Jackman. Ya, suasananya mirip-mirip. Tapi setting ceritanya bukan di negeri kanguru, melainkan di North Carolina saat resesi ekonomi tahun 1929.

Alkisah George Pemberton (Bradley Cooper) adalah pemuda yang cukup sukses dengan usaha kayunya. Ia bertemu dengan Serena (Jennifer Lawrence) yang ahli berkuda dan tertarik dengan misteri latar belakang keluarganya. Keduanya saling jatuh cinta dan menikah.

Saat kembali ke desa pegunungan di North Carolina tempat George bekerja, keduanya dikejutkan oleh wanita muda yang ditemani ayahnya. Wanita bernama Rachel tersebut berbadan dua. George lah ayah dari bayi tersebut. Serena menutupi keterkejutannya dan meminta suaminya tak memedulikan gadis malang tersebut.

Serena langsung menarik simpati para anak buah suaminya. Ia memiliki pengetahuan luas tentang usaha kayu, cara menebang pohon hingga melatih elang untuk menangkap ular. Mandor Galloway dan akuntan Campbell yang bekerja pada suaminya segan kepadanya apalagi suaminya menyebut dirinya sebagai istri sekaligus patner usaha.

Namun setelah kelahiran bayi Rachel, Serena mulai was-was. Apalagi setelah ia mengalami keguguran dan dokter memberitahukan dirinya tak bisa hamil lagi. Ia mulai berubah, demikian pula suaminya.

Konflik keduanya semakin keruh ketika Sherif McDowell mencurigai usaha kayu George. Ada pembunuhan di lingkungan mereka. Dan kecemburuan Serena yang semakin meletup-letup melihat anak Rachel tumbuh menjadi bocah menggemaskan.

Ceritanya lumayan bagus sayang penggarapannya terasa datar sehingga membosankan. Metamorfosis Serena dan suaminya juga kurang kuat latar belakangnya. Begitu juga dengan latar konfliknya. Padahal novel karya Ron Rash laris dan masuk 50 besar fiksi terlaris tahun 2008 di Amrik. Jadi yang kurang tepat adalah penggarapannya.

Akting Jennifer kurang cemerlang di film ini. Yang mencolok hanya semakin percaya dirinya ia tampil sebagai wanita yang seduktif dan manupulatif. Untunglah masih terselamatkan oleh penampilan Bradley Cooper dan Rhys Ifans sebagai Galloway yang misterius. Penampilan Jennifer yang kurang bagus membuat saya bertanya-tanya apakah ia terbebani dengan harapan para fans dan sineas film setelah sukses meraih Oscar dan beken sebagai bintang Hunger Games dan X-Men.

 [caption caption="Bradley Cooper dan Jennifer Lawrence (sumber: Forbes.com)"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun