Nanako (Naomi Nishida) memutuskan kembali ke Pulau Aguni di Okinawa setelah berhenti bekerja di Tokyo. Di pulau kecil itu tinggal nenek dan kakeknya, Nabbie dan Keitatsu.Â
Neneknya sangat mencintai bougenville dan bunga tersebut bermekaran saat Nanako tiba. Kehidupan di pulau sederhana dan terasa lambat, hingga Nanako melihat neneknya bersama seorang pria lanjut usia. Kisah cinta si nenek dengan pria masa lalunya ini dikisahkan dalam film drama Jepang berjudul Nabbie's Love.
Rupanya bukan hanya Nanako yang penasaran dan kemudian membuntuti si nenek yang diam-diam melakukan pertemuan dengan pria pujaannya di makam. Para anak-anak dan warga desa juga memergokinya dan bertanya-tanya.
Hingga warga desa melakukan pertemuan. Peramal desa memutuskan si nenek dan pria cinta masa lalunya untuk berpisah. Perbuatan mereka dirasa tak pantas. Kasihan si kakek atau suami Nabbie. Tapi Nabbie tak putus asa dan berupaya untuk kali ini tetap bersama.
Nanako bingung dengan perasaan si nenek. Apa si nenek tak menyayangi sang kakek padahal sudah menikah selama 50 tahun.
Rupanya si nenek dipisahkan oleh pria bernama Sanra tersebut pada 60 tahun silam. Hubungan mereka tak direstui. Sanra dikucilkan. Ia pun pergi ke Brazil. Dikirimnya ranting bougenville untuk Nabbie. Itulah asal mula bunga yang tumbuh terawat di halaman rumah sang nenek.
Sementara itu si nenek mulai bertingkah aneh. Apakah kali ini ia akan nekat untuk memilih hidup bersama pria yang dicintainya?
Dalam film ini penonton bisa melihat betapa santai dan sederhananya kehidupan warga di Pulau Aguni. Mereka berkebun dan beternak sapi. Â Hanya ada satu warung kelontong dengan menantu mereka yang berdarah Irlandia dan kerap memainkan biolanya.
Setelah melakukan aktivitas di tempat terbuka, mereka biasa memainkan alat musik tradisional seperti shamisen dan bernyanyi dengan gaya tradisional. Kadang-kadang mereka mengadakan semacam pentas seni dengan opera tradisional dengan iringan shamisen.
Terlihat sekali berapa kehidupan masyarakat di sini masih kental dengan budaya dan tradisi di film. Bahkan masyarakatnya masih percaya dengan dukun. Hal-hal yang berkaitan dengan jodoh juga adakalanya dibahas oleh keluarga besar dan kepala adat.