Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Demi Dua Jajanan Ini Aku Rela War Takjil

6 Maret 2025   20:28 Diperbarui: 6 Maret 2025   22:28 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jajanan berupa bubur campur paling kucari saat mencari makanan untuk takjil. Sedap (dokumentasi pribadi) 

Bubur campur yang terdiri dari bijih salak, bubur mutiara, bubur sumsum, dan ketan hitam kemudian disiram dengan kuah santan adalah takjil yang paling kucari. Demi bubur campur, aku rela war takjil alias berebut atau antri panjang saat berburu takjil. Sayangnya penjual bubur campur di dekat rumah makin susah dicari.

Bubur campur itu rasanya gurih dan manis, dengan tekstur yang beragam, sehingga memberikan pengalaman yang kaya cita rasa. Ketan hitam berserat, agak kasar, bersanding dengan bubur sumsum yang lembut guruh. Bijih salak manis dan kenyal. Sedangkan bubur mutiara seperti meluncur ke ketika memasuki mulut.

Di Malang harga seporsi bubur campur sekitar Rp5-8 ribu. Sekali menyantapnya akan puas dan cukup kenyang, sehingga makan berat saat berbuka puasa harus ditunda setelah menjalankan sholat Maghrib.

Tak ada bubur campur, ya sudahlah aku sudah puas dengan bubur sumsum ala selendang mayang dengan bubur mutiara (dokumentasi pribadi) 
Tak ada bubur campur, ya sudahlah aku sudah puas dengan bubur sumsum ala selendang mayang dengan bubur mutiara (dokumentasi pribadi) 


Makanan takjil kedua yang membuatku siap antri panjang adalah kue puthu. Salah satu penjualnya yang beken di Kota Malang adalah Puthu Lanang alias Puthu Celaket.

Dari rumah orang tua lokasinya tidak begitu jauh. Masih bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Sebelum warung jajanan ini dibuka biasanya sudah ada antrian. Dan, antrian bakal semakin panjang menjelang Maghrib.

Sebenarnya bisa sih pesan dengan ojek online tapi ada kepuasaan sendiri ketika melihat si penjual dengan beberapa stafnya melayani pembeli.  Gaya mereka saat melayani seperti sebuah atraksi pertunjukan tersendiri. 

Kue puthu harus dikeluarkan dari cetakan bambu dengan didorong dari bawah (dokumentasi pribadi) 
Kue puthu harus dikeluarkan dari cetakan bambu dengan didorong dari bawah (dokumentasi pribadi) 

Mereka nampak sigap dan telaten dalam mengupas bungkus daun pisang dari lupis lalu memotongnya dengan benang. Lupis itu ditaruh di wadah daun pisang Lalu diambilnya puthu yang dikeluarkan dari cetakan bambu, dimasukkan juga kelepon dan cenil. Baru kemudian aneka jajanan warna-warna itu ditimbun dengan parutan kelapa dan gula merah cair. Duh sedapnya.

Seporsinya dulu Rp10 ribu tapi sepertinya sekarang sudah Rp12.500, -. Satu bungkus bakal begitu mengentangkan jika disantap sendirian. Apalagi jika buat takjil. Porsi yang pas yaitu sebungkus untuk berdua atau bertiga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun